Bayangkan kamu dan temanmu mendapatkan sekotak kue. Di dalamnya ada potongan kue besar dan kecil. Lalu, temanmu meminta memilih duluan. Apa yang akan kamu lakukan? Akan memilih dulu atau memberikannya kepadanya lebih dulu? Abraham juga mengalami situasi seperti ini! Ia dan keponakannya, Lot, memiliki banyak ternak dan hamba, sehingga tanah yang mereka tinggali tidak cukup untuk mereka berdua. Gembala-gembala mereka mulai bertengkar. Tetapi, daripada bertengkar, Abraham dengan rendah hati berkata kepada Lot, "Pilihlah tanah yang kamu mau, aku akan mengambil sisanya."Lot memilih tanah yang kelihatannya lebih baik, sedangkan Abraham menerima bagian yang tersisa. Abraham dengan murah hati memberikan Lot pilihan pertama karena Abraham mempercayai janji Tuhan bahwa Ia akan menyediakan baginya. Dan itupun terbukti, karena Tuhan tetap memelihara Abraham. Tuhan meneguhkan janji-Nya kepada Abraham dan memberkatinya dengan tanah yang luas dan keturunan yang banyak. Tuhan menunjukkan kebaikan-Nya dengan memberikan lebih dari yang Abraham harapkan.
Dari Kisah Abraham dan Lot, kita belajar bahwa kita dapat percaya akan kesetiaan Tuhan dan kebaikan-Nya bagi kita. Kita dapat percaya pada Tuhan bahwa Ia setia pada janji-Nya dan akan menyediakan apa yang kita butuhkan, bahkan jika keadaannya tampak tidak menguntungkan. Tuhan itu baik dan murah hati. Ia ingin memberkati kita dengan berlimpah. Ketika kita mempercayai-Nya, Ia akan memberikan yang terbaik bagi kita, sesuai dengan rencana dan waktu-Nya. Dengan iman dan percaya kepada Tuhan, kita dapat menghadapi pilihan hidup dengan keyakinan, mengetahui bahwa Ia akan selalu menyertai kita dan bekerja untuk kebaikan kita. Ia akan menyediakan yang terbaik untuk kita! [CF & EH]