Poppy adalah seekor kelinci putih yang periang dan suka menolong, sedangkan Chabi adalah seekor kelinci hitam yang tidak sabaran. Mereka hidup bersama dengan hewan-hewan yang lain di dekat sungai. Suatu ketika, karena musim kemarau yang cukup panjang, sungai mulai mengering. Hari itu adalah giliran Chabi dan Poppy pergi ke hutan seberang untuk mengambil air dari anak sungai yang ada di sana. Saat sedang mengisi air ke dalam wadah, karena tidak sabar dan ingin cepat-cepat selesai, Chabi tidak sengaja menyenggol Poppy! Poppy yang malang jatuh ke dalam sungai dan mulai hanyut terbawa arus. "Chabi… Tolong aku!" Chabi panik sekali, tapi terlambat sudah! Poppy hanyut terbawa arus sungai. Chabi pulang dengan sedih. Ia menceritakan kepada teman-temannya tentang apa yang terjadi. Chabi menyesal karena ketidaksabarannya menyebabkan Poppy hilang terbawa arus. Beberapa hari kemudian, warga hutan gempar karena Poppy kembali! Dan ia membawa kabar baik! Ternyata tak jauh dari sungai mereka tinggal, terdapat sebuah sumber mata air! Jadi hewan-hewan tidak perlu menyeberang ke hutan seberang lagi. Chabi yang melihat Poppy, segera memeluk Poppy dan menangis. Ia meminta maaf atas perbuatannya dan Poppy memaafkannya. Mereka tetap menjadi sahabat baik.
Nah teman-teman, dari cerita di atas, kita bisa belajar untuk bisa menjadi seperti Poppy yang tidak marah dan mau memaafkan Chabi. Hal ini mengingatkan kita pada Yusuf yang memilih untuk sabar dan memaafkan saudara-saudaranya yang dahulu menjualnya ke Mesir. Bahkan Yusuf berkata bahwa kejadian yang ia alami berasal dari Allah! Luar biasa! Mari kita sebagai anak Tuhan harus mau belajar untuk mengendalikan emosi kita yang negatif seperti marah, kesal, gak sabar, moody, dan sebagainya. Karena tidak ada satu pun hal yang tejadi tanpa seizin Tuhan. Percayalah, di balik setiap peristiwa, pasti ada hal baik yang Tuhan mau berikan atau ajarkan kepada kita. [LL]