Cinta adalah salah satu faktor internal yang dapat menghasilkan kekuatan besar dalam diri seseorang. Dalam konteks hubungan, kekuatan cinta mampu membuat seseorang melakukan apa pun untuk dapat menyenangkan orang yang dicintainya. Dalam konteks pekerjaan, cinta memampukan seseorang melalui kesulitan dengan penuh sukacita tanpa merasa terbebani. Cinta terus mendorong seseorang untuk rela berkorban demi apa pun yang dicintainya. Tentunya kita pun pernah merasakan dorongan cinta seperti itu bukan.
Pertanyaannya saat ini, apa yang sedang Anda cintai? Apakah Anda sudah mencintai hal yang benar? Banyak hal di dunia ini yang berusaha mendapatkan cinta kita. Ada yang mencintai kekayaan, ada juga yang mencintai jabatan dan gelar, ada yang mencintai prestasi, dan masih banyak hal yang kita cintai terpaut pada dunia ini. Seorang misionaris dan penulis bernama Leonard Ravenhill pernah mengatakan, "saat ini orang Kristen menghabiskan lebih banyak uang untuk makanan anjing daripada ‘pelayanan’ misi". Berapa banyak orang yang berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang demi pekerjaan Tuhan, namun tanpa berpikir panjang dapat membeli barang-barang yang diinginkannya. Berapa banyak orang dengan mudah menemukan alasan kesibukan untuk tidak terlibat dalam pelayanan. Mungkin saat ini kita pun sedang salah jatuh cinta. Tetapi belum terlambat untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan. Ingatlah bahwa cinta Allah kepada kita jauh lebih besar dari apapun yang dunia bisa berikan. Apakah yang bisa kita harapkan dari mencintai dunia yang sementara ini? Tentu tidak ada, karena hati kita hanya dapat dipuaskan oleh Tuhan saja. Oleh karena itu, kasihilah TUHAN, hai semua orang yang dikasihi-Nya! (Mazmur 31:24a). [MR]