Segala hal yang ada di dunia berkaitan dengan yang namanya proses. Bayi yang baru lahir tidak serta merta bisa berlari. Proses sampai ia dapat berlari selalu dimulai dari merangkak. Ketika kaki sang bayi sudah lebih kuat, ia akan otomatis belajar untuk berdiri. Setelah terbiasa berdiri selama beberapa waktu, ia akan mulai mencoba tahap selanjutnya yaitu berjalan. Pada akhirnya, ketika otot-otot kakinya sudah cukup kuat dipakai berjalan, bayi itu akan mulai berlari. Proses inilah yang disebut steady growth (pertumbuhan yang stabil). Steady growth membutuhkan waktu yang tidak instan dan tidak bisa diburu-buru. Dalam steady growth juga tidak ada tahapan yang bisa diloncati, semua tahapan harus dilewati satu per satu. Semua ini bertujuan untuk membangun kekuatan fondasi yang solid dan stabil sebelum naik ke tahapan selanjutnya.
Manusia rohani kita juga berkembang dengan prinsip yang sama. Ketika baru menerima Tuhan Yesus sebagai juru selamat, kita bagaikan bayi baru lahir yang selalu ingin air susu murni dan yang rohani agar bertumbuh (1 Petrus 2:2). Ketika kita dinilai sudah siap, maka Tuhan akan membawa kita naik ke tahap selanjutnya. Kita akan mulai disuguhkan makanan keras dan proses ini akan terus berlanjut hingga akhirnya kita mencapai kedewasaan rohani. Tuhan menginginkan kita setiap anak-anak-Nya mengalami steady growth dalam kehidupan rohani (Efesus 4:14-15). Proses pendewasaan yang tidak terburu-buru, dan mempercayakan diri sepenuhnya pada prosesnya Tuhan. Baik ketika sedang susah maupun senang, saat hujan berkat datang maupun saat badai pencobaan mendera, kita berserah sepenuhnya kepada waktunya Tuhan. Untuk bisa mengalami steady growth maka kita tidak diperkenankan untuk mencari jalan pintas setiap kali kita menemui kesulitan. Berserah penuhlah pada proses Tuhan dan biarkan Ia mengerjakan semua rencana-Nya bagi kita. Lagipula tujuan dari semua proses itu karena Tuhan ingin agar fondasi rohani kita menjadi kokoh dan kuat agar siap tuk menghadapi tantangan ketika kita naik ke tahapan selanjutnya. [EV]