ADVERSITY MAKES US WISER

Sabtu,02 Oktober 2021

BACAAN ALKITAB HARI INI

Yakobus 1:2-4; Roma 5:3-4

BACAAN NDC BIBLE STUDY

AYAT HAFALAN

Roma 5:3-4

RENUNGAN INSPIRASI

Kita tahu bahwa perspektif kebijaksanaan selalu dikaitkan dengan pengetahuan. Namun lebih daripada itu, justru kebajikan, keterampilan, dan kemampuan yang diyakini dan dimiliki seseoranglah yang menjadi ciri kebijaksanaan. Ada perbedaan besar antara hal-hal yang bersifat pengetahuan (teoritis) dengan hal-hal yang bersifat observatif (empiris). Pada tahun 2017, Universitas Fordham di New York mengadakan sebuah seminar interdisipliner dengan topik kebijaksanaan, yang membahas isu mengenai apakah kesulitan membuat kita lebih bijak dari sebelumnya. Kenyataannya, kesulitan memberi peluang unik bagi kita. Kesulitan menjadi wawasan yang berfungsi sebagai katalis perubahan baik bagi kepribadian kita, tujuan kita, bahkan prioritas hidup kita.
Kita tidak bisa memungkiri bahwa pandemi Covid-19 telah banyak menyengsarakan hidup manusia. Tetapi kita juga dapat melihat peristiwa-peristiwa besar yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita, nyatanya mampu meningkatkan kapasitas kebijaksanaan seseorang dalam konteks kesulitan dan penderitaan. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pandemi telah membantu orang "bodoh" menjadi lebih bijaksana. Sebelumnya, banyak orang berpikiran dangkal, terlalu sibuk dengan uang mereka, mementingkan diri sendiri, dan teralihkan dalam dunia yang sementara ini. Lihatlah berapa banyak orang yang berbalik menuju kebijaksanaan ketika Tuhan ijinkan kesulitan menghempas mereka. Mereka jadi tahu bahwa hidup adalah untuk memberi, mereka memiliki karakter yang sabar atas penderitaan, mereka jadi tahu prioritas hidup yang sebenarnya. Oleh karena itu, perspektif baru dibutuhkan dalam memandang kesulitan bahkan penderitaan. Rasul Yakobus dan Rasul Paulus merekomendasikan respon yang baik terhadap kesulitan. Mari anggap suatu kebahagiaan apabila saat ini kita diterpa banyak masalah, karena kita tahu bahwa hal itu dapat menghasilkan buah-buah yang matang, kita akan berwatak kuat, tanpa cela, dan tidak berkekurangan dalam hal apa pun (Yakobus 1:2-4 FAYH). Dan bukan hanya itu, kita juga dapat bermegah dalam kesengsaraan, karena kita tahu bahwa kesulitan dan cobaan dapat menolong kita belajar bersabar, dan kesabaran menghasilkan watak yang kuat dalam diri kita dan menolong kita supaya senantiasa lebih mempercayai Allah setiap kali kita bersabar, sampai akhirnya pengharapan dan iman kita menjadi kuat dan teguh (Roma 5:3-4). [LS]

REFLEKSI DIRI

1. Bagaimana tanggapan Anda tentang suatu kebijaksanaan hidup yang lahir dari kesulitan?
2. Apakah Anda pernah mengalami kesulitan yang membuat Anda semakin bijak? Ceritakan pengalaman Anda.

POKOK DOA

Tuhan, terima kasih untuk kesulitan yang Kau ijinkan terjadi dalam hidupku. Sekarang aku mengerti betapa lemahnya aku tanpa Engkau, betapa bodohnya aku yang tidak pernah memprioritaskan Engkau. Tuhan ampuni aku. Melalui kesulitan yang kuhadapi, aku memiliki jaminan kasih dan perhatian dari-Mu. Di dalam nama Yesus aku telah diubahkan. Amin.

YANG HARUS DILAKUKAN

Miliki perspektif dan tanggapan yang benar terhadap suatu kesulitan. Karena kesulitan nyatanya menjadi katalisator perubahan hidup yang lebih bijaksana.

HIKMAT HARI INI

“Kesulitan diperlukan untuk membangun karakter dalam diri manusia.” -Joseph B. Wirthlin
©2017 NDC Ministry. All Rights Reserved.
Powered by GerejaSoft.com