Di tahun 1900an, John Kenneth Galbraith, seorang ekonom dan guru besar di Universitas Harvard, banyak dipanggil oleh pejabat negara untuk menyortir pasar ekonomi. Dalam otobiografinya, Galbraith menceritakan tentang asisten rumah tangganya yang bernama Emily. Suatu hari Galbraith mengalami hari yang melelahkan. Ia meminta Emily untuk menahan semua panggilan telepon saat ia tidur siang. Tiba-tiba ada telepon masuk dari Gedung Putih. Presiden Amerika saat itu, Lyndon Baines Johnson, meminta untuk dapat berbicara dengan Galbraith. Emily menjawab, "Tuan Presiden, dia sedang tidur. Dia bilang jangan ada yang mengganggunya." Kemudian presiden Amerika ke-36 itu menjawab, "Bangunkan dia. Saya ingin berbicara dengannya." Emily menjawabnya, "Tidak, Tuan Presiden. Aku bekerja untuknya, bukan untukmu." Singkatnya, Galbraith menelepon balik presiden dan mendapati Lyndon berkata, "Katakan pada wanita itu, aku ingin dia di sini, di Gedung Putih."
Sungguh teladan yang baik dari seorang hamba sejati, yang mengerti bahwa dirinya adalah pelayan bagi satu tuan dan menjalani setiap perintah dengan taat. Mungkin yang terjadi saat ini, realita dari menduakan Tuhan terasa samar dan sulit diidentifikasi. Perhatikan Saul dalam ayat 8 bacaan Alkitab kita, saat ia menjadikan jabatan sebagai tuannya, rasa iri hati tumbuh dalam hatinya dan membuatnya berencana membunuh Daud. Ini sama ketika Anda menjadikan uang, harta, jabatan, hobi, dan hal lain selain Tuhan sebagai tuan, Anda rentan mengabaikan perintah Tuhan. Perhatikan peringatan Samuel kepada Saul, "Sebab membangkang terhadap TUHAN sama jahatnya seperti melakukan sihir, dan hati yang sombong sama jahatnya seperti menyembah dewa." Mari ingat kembali untuk siapa kita hidup, siapa satu-satunya tuan dalam hidup kita. Jangan terdistraksi dengan hal-hal yang berasal dari dunia ini. Seorang hamba sejati tahu siapa tuannya dan mengerti apa yang harus dilakukannya. Cara paling mudah mengidentifikasikannya adalah dengan menilai apakah ada hal lain yang membuat Anda keluar dari ketetapan Tuhan dan mengabaikan perintah-Nya? Jika ada, berarti hal lain itu sudah menjadi "tuan" Anda. [LS]