Setiap manusia perlu memiliki harapan. Tanpa harapan, seseorang akan mengalami keputusasaan. Tapi pengharapan yang salah juga berbahaya. Ketika Tuhan menampakkan diri-Nya kepada Kleopas dan seorang murid yang sedang dalam perjalanan menuju Emaus, Alkitab mencatat bahwa ada sesuatu yang menghalangi mata mereka sehingga mereka tidak dapat mengenal Yesus. Apa sebenarnya yang menghalangi mata mereka? Apa yang membuat mereka tidak mengenali Yesus? Ayat 21 bacaan Alkitab hari ini menjelaskan jawaban para murid, "Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel." Murid-murid memiliki sebuah pengharapan tentang peran Mesias dalam kehidupan bangsa Israel. Tapi harapan-harapan yang keliru tentang Yesus dapat membuat kita kebal atas kehadiran-Nya.
Kita tahu latar belakang kondisi bangsa Israel sebagai bangsa yang terjajah. Secara politik mereka dikuasai bangsa lain, pajak begitu memberatkan, sehingga mereka muak kepada pemimpin bangsa dan agama mereka saat itu. Maka ketika ada seorang pemimpin agama yang berbeda dari yang lainnya, mereka memiliki harapan yang sangat besar kepada Yesus sebagai penyelamat bangsa. Betul Yesus adalah Mesias, tapi mereka memiliki harapan yang berbeda dengan apa yang Yesus kehendaki. "Pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?" (Roma 8:24). Dari pengalaman para murid, kita disadarkan bahwa pengharapan yang salah, seringkali menghalangi mata kita untuk melihat kehendak Tuhan yang jauh lebih sempurna daripada pengharapan-pengharapan manusia yang egois. Lalu bagaimana agar kita tidak terjebak dalam pengharapan yang salah? Pada satu titik di mana mata para murid terbuka dan segera mengenali Yesus, mereka berkata "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" Inilah harapan yang benar dan nyata, bahwa hati kita berkobar ketika mendengar pembacaan firman-Nya. Senantiasalah membaca dan merenungkan perkataan Allah dalam Kitab Suci, usahakanlah agar kita mengerti kehendak Allah agar pengharapan kita selaras dengan kehendak-Nya. [LS]