RENUNGAN INSPIRASI

Cerita-cerita tidak senonoh, perkataan-perkataan yang kotor dan lelucon yang kasar telah menjadi pembicaraan yang biasa dalam lingkungan pertemanan, sehingga kita mulai menganggapnya remeh. Beberapa orang berpikir tidak apa-apa untuk berkelakar, sedikit menghina, menyempilkan sedikit kebohongan, dan mengolok-olok satu sama lain, selama mereka mengatakan bahwa itu hanya bercanda. Padahal candaan-candaan itu tak jarang menjadi batu sandungan, penghinaan, dan menyisakan sakit hati.
Pada dasarnya, kita tidak dilarang untuk bercanda. Namun kebebasan kita jangan sampai menjadi batu sandungan yang mengorbankan hati orang lain. Oleh sebab itu sangat baik untuk mempertimbangkan Kitab Amsal yang mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam bercanda terhadap sesama. Orang-orang yang berkata "Aku hanya bersenda gurau" setelah melemparkan berita bohong, cerita yang tidak senonoh, perkataan yang kotor, dan lelucon kasar yang menodai nama baik, sama seperti orang gila yang bermain dengan senjata berbahaya. Pendeta Matthew Henry mengatakan bahwa jika dengan bercanda orang berbohong dan memfitnah, ia sebenarnya sedang belajar sekaligus mengajari orang lain untuk berbohong dan memfitnah. Renungkanlah baik-baik, perkataan bohong yang diutarakan dalam canda tawa dapat menyebar menjadi kebencian. Di sisi lain, memang ada canda tawa yang dapat meneguhkan hati dan menebarkan kebahagiaan terhadap sesama. Cara terbaik untuk memberi pagar pembatas antara senda gurau kita dengan dosa adalah meminta bimbingan Roh Kudus setiap hari. Ia dapat memberikan kepekaan kepada kita tentang bagaimana, kapan, dan apakah senda gurau itu pantas atau tidak pantas. Jadi, ketika hendak bersenda gurau, berpikirlah sejenak, lihat situasi dan kondisi. Ketika terbersit keraguan dalam pikiran kita, atau ketika nurani kita terganggu dengan candaan kita sendiri, mungkin lebih baik untuk tidak mengutarakannya. Bagaimana pun juga, kita harus hidup dengan bijaksana di dunia sekarang ini. Ada banyak area abu-abu yang seharusnya mendorong kita untuk terus mencari hikmat Tuhan, termasuk ketika hendak bersenda gurau. [LS]

REFLEKSI DIRI

1. Renungkan sejenak, pernahkah dalam candaan Anda terselip kebohongan, perkataan yang menipu, kotor dan olokan terhadap sesama, lalu kemudian kita jelaskan bahwa kita hanya bercanda? Pernahkah candaan Anda menjadi “senjata makan tuan”?
2. Bagaimana kebijaksanaan dalam bercanda?

POKOK DOA

Tuhan, ampuni aku yang seringkali bertindak bodoh dengan candaanku. Aku mau lebih berhati-hati, aku hendak memohon hikmat dan bimbingan-Mu untuk memberiku kepekaan dan kebijaksanaan dalam bersenda gurau. Kiranya tidak ada perkataan kotor, perkataan yang menipu, dan batu sandungan dalam candaanku. Di dalam nama Yesus aku berdoa, Amin.

YANG HARUS DILAKUKAN

Ketika hendak bersenda gurau, berpikirlah sejenak, lihat situasi dan kondisi. Ketika terbersit keraguan dalam pikiran kita, atau ketika nurani kita terganggu dengan candaan kita sendiri, mungkin lebih baik untuk tidak mengutarakannya.

HIKMAT HARI INI

Ada hal-hal yang sebaiknya tidak dijadikan bahan bercanda.