RAISING UP LEADER

Minggu,04 Juli 2021

BACAAN ALKITAB HARI INI

2 Timotius 2:1-10

BACAAN NDC BIBLE STUDY

AYAT HAFALAN

Keluaran 18:21

RENUNGAN INSPIRASI

Michelangelo pernah mengatakan bahwa di dalam setiap bongkahan batu sudah terdapat sebuah patung, selanjutnya adalah tugas pemahat untuk menemukannya. Begitu pula gambaran para pemimpin rohani, selain membimbing seseorang menjadi pengikut Kristus, elemen lain dari pemuridan adalah membangkitkan para pemimpin baru. Ide ini juga tersirat dalam Matius 4:19 ketika Yesus berbicara, "ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Pemuridan dimaksudkan untuk mewariskan hikmat dan kepemimpinan Kristus kepada setiap orang yang berusaha mengikut Dia. Ini sangat penting karena pemimpin yang dilahirkan dari proses pemuridan seharusnya tidak hanya dibangun dari segi skill, tapi juga karakter.
Eric Geiger, Senior Pastor dari Mariners Church di California pernah berucap bahwa jika skill tidak diimbangi karakter, maka pemimpin-pemimpin ini sedang dipersiapkan untuk sebuah kejatuhan. Pemimpin yang berkarakter adalah pemimpin yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. Hal yang perlu dipahami sekarang adalah pemimpin yang berkarakter itu tidak serta merta terbentuk, tapi mereka dibentuk, dilahirkan, dan dirawat. Karakter manusia sendiri terbentuk melalui faktor lingkungan dan orang-orang yang ada di dalam lingkungan tersebut. Oleh sebab itu, peran para pemimpin rohani sebagai inner circle sangatlah penting. Kita melihat Paulus tidak hanya berhasil memuridkan, pemuridannya juga berhasil menciptakan pemimpin seperti Timotius. Setiap usahanya dalam membimbing dan menjadikan Timotius pemimpin, dapat kita rangkum dengan satu kata kunci, yaitu pengaruh. Pengaruh yang luar biasa tentunya akumulasi dari banyak hal yang dikorbankan dan diinvestasikan oleh Paulus, seperti makanan rohani, teladan, dorongan, doa, kasih sayang, dan waktu. Sama seperti yang dikatakan John C. Maxwell bahwa hukum pengorbanan adalah jantung kepemimpinan. Jadi hal yang perlu diperhatikan para pemimpin rohani bukan hanya konteks teologis, tapi juga konteks relasional dengan orang-orang yang ia pimpin. Artinya hubungan harus dibangun dengan sengaja. Hubungan tidak tercipta melalui bahasan yang selalu serius dan hanya mengandalkan pertemuan rutin. Kita harus mengenal mereka secara pribadi, seperti dari latar belakang keluarga, pola asuh, pendidikan, budaya, hobi, dan lain sebagainya. Karena dengan cara demikian, pemimpin rohani dapat mendemonstrasikan seluruh kompetensi yang dimiliki secara meyakinkan ketika murid-murid membutuhkan teladan nyata dari pemimpinnya melalui kehidupan dan problematika sehari-hari, seperti apa yang ada dalam Ibrani 13:7 "Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka." Oleh sebab itu setiap orang yang memiliki kapasitas sebagai pemimpin rohani, baik itu ayah, ibu, pemimpin Core, dan setiap pemimpin di gereja, harus sadar bahwa pemuridan yang akan melahirkan pemimpin berkarakter memerlukan pengorbanan dan investasi makanan rohani, teladan, dorongan, doa, kasih sayang, pengorbanan, dan waktu. [LS]

REFLEKSI DIRI

1. Sebagai seorang pemimpin rohani, apa yang sudah Anda persiapkan untuk melahirkan seorang pemimpin yang berkarakter?
2. Apa hambatan yang Anda hadapi dalam upaya melahirkan sosok pemimpin yang berkarakter? Bagaimana Anda mengatasi hal-hal tersebut?

POKOK DOA

Tuhan Yesus, aku mengucap syukur untuk teladan-Mu dalam menghasilkan seorang pemimpin. Aku hendak memikirkan pemimpin-pemimpin baru. Mampukan aku mengikuti teladan-Mu yang telah menginvestasikan hati, doa, waktu, tenaga, dan pikiran untuk melahirkan pemimpin. Di dalam nama Yesus aku berdoa, Amin.

YANG HARUS DILAKUKAN

Untuk melahirkan seorang pemimpin yang berkarakter, Anda harus mau menginvestasikan banyak makanan rohani, teladan, dorongan, doa, kasih sayang, pengorbanan, dan waktu.

HIKMAT HARI INI

You can’t microwave a leader.
©2017 NDC Ministry. All Rights Reserved.
Powered by GerejaSoft.com