Di dalam dunia militer, ketaatan kepada perwira atasan adalah harga mati, bahkan ketika dalam keadaan genting seperti perang. Ini juga sebenarnya menggambarkan kehidupan kekristenan. Pernyataan kepercayaan kita kepada Yesus Kristus sebagai pemimpin hidup kita dibuktikan melalui ketaatan kita kepada-Nya, bahkan ketika kita berada di masa-masa yang sulit. Hal yang perlu ditekankan adalah masa-masa sulit bukan berarti masa kekalahan apabila kita sungguh mentaati Allah.
Ketika umat Israel berjalan di padang gurun yang gersang, ini adalah masa-masa sulit mereka. Banyak bangsa di wilayah itu yang mengusik mereka. Tuhan memerintahkan umat-Nya untuk menyerang balik, dan akhirnya bangsa Israel dapat mengalahkan bangsa Amori, orang Basan, dan bangsa Midian (Bilangan 21:21-35; 31:7-8). Kita belajar bahwa situasi yang sulit mungkin Tuhan ijinkan terjadi, tapi Tuhan tidak merencanakan kekalahan bagi umat-Nya, oleh karena itu Tuhan memerintahkan mereka untuk mempertahankan posisi, dan kuncinya adalah ketaatan mereka kepada Allah. Lihatlah berkat Tuhan dicurahkan di dalam ketaatan. Oleh karena itu jadikanlah ketaatan kepada Tuhan sebagai harga mati. Jadikan masa sulit sekali pun sebagai tantangan untuk semakin taat. Ingat, situasi sulit sangat mungkin menimpa siapa pun, tapi ketaatan kepada Tuhan akan menentukan hasil akhir, yaitu "berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini; dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, dan menyimpang dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini". Taatlah atas perintah Tuhan dengan segera, taatlah dengan tekun, taatlah tanpa bersungut-sungut, taatlah tanpa syarat. [LS]