Pada bacaan Alkitab kita hari ini, Rasul Paulus bernubuat tentang keadaan pada akhir zaman. Ia melihat akan ada banyak orang yang memiliki semangat tinggi untuk memperoleh pengetahuan, tetapi tidak berubah karena mereka tak menerapkan pengetahuan itu. Alkitab versi New King James menyatakan bahwa mereka selalu belajar dan tak pernah sampai pada pengetahuan akan kebenaran.
Saat ini, banyak orang percaya menghadiri seminar, membaca banyak buku dan artikel, serta mengikuti kelas-kelas pengajaran. Mereka berburu "pewahyuan yang baru" agar hidup mereka semakin berhasil. Mereka akan berpusat pada kepentingan diri sendiri. Pengetahuan itu mereka jadikan benteng perlindungan diri, tanpa menjadikannya alat introspeksi. Dengan pengetahuan yang sedemikian rupa, pemimpin agama saling menggugat sesamanya demi "tujuan yang mulia", ada juga pelayan dan jemaat yang berpindah-pindah gereja untuk meloloskan diri dari perasaan tersinggung dan kecewa. Ini yang dimaksud oleh Rasul Paulus, "yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran." Mungkin kita tahu banyak tentang firman Tuhan, namun ketika kita disakiti, kita melihat diri sebagai korban, menyalahkan orang yang menyakiti kita, kemudian dengan mudah menemukan ayat-ayat Alkitab yang mendukung posisi kita. Ini bukanlah realisasi dari menghidupi firman Tuhan yang benar. Perhatikanlah, bahwa pengetahuan firman Tuhan tanpa kasih adalah kekuatan yang merusak (1 Korintus 8:1). Jika Anda adalah orang yang gemar belajar dan haus akan pengetahuan tentang firman Tuhan, itu sangat baik. Tapi ketika Anda enggan untuk menghidupi pengetahuan itu, maka Anda belum sampai pada pengenalan akan kebenaran. Tuhan tidak akan memuji kita karena banyaknya pengetahuan firman Tuhan yang Anda miliki, tapi Ia disenangkan ketika pengetahuan akan firman itu menjadi roda penggerak hidup Anda. Mari rendahkan hati, bukalah hati kita selebar-lebarnya untuk menerima kebenaran sebagai bahan introspeksi dan perbaikan diri. Ketika kita mau menerima kebenaran dengan hati yang terbuka dan siap untuk memperbaiki diri, itulah kebenaran yang sejati. [LS]