Pablo Picasso merupakan salah satu pelukis yang menghasilkan 20.000 karya dalam hidupnya. Picasso bahkan masih melukis ketika sudah berusia 88 tahun. John Wesley adalah seorang pengkhotbah terkenal dari Inggris. Pada usia 88 tahun, ia berkhotbah rata-rata 3 kali sehari, dan telah dilakukannya selama 54 tahun dalam hidupnya. Bahkan, sebuah catatan mengatakan bahwa ia berkhotbah sebanyak 44.000 kali seumur hidupnya dan berkuda lebih dari 30.000 km untuk memberitakan Injil. Jika melihat kedua tokoh ini, apa yang ada dalam benak Anda? Keduanya memiliki semangat hidup yang tinggi. Usia bahkan tak menyurutkan semangat mereka dalam berkarya.
Memang benar, semangat adalah bahan bakar untuk menjalani kehidupan. Ini juga salah satu pesan hikmat dalam Amsal Salomo. Ia berkata bahwa semangat seseorang bahkan dapat meringankan penderitaan, tetapi apabila semangat sudah patah, apa lagi yang masih dapat diharapkan? Kebenaran ini menjadi penting bagi kita, bahwa kita tak bisa hidup tanpa semangat. Cobalah periksa kehidupan kita saat ini, apakah kita masih memiliki semangat dalam melakukan pekerjaan kita? Karena dengan semangatlah kita bisa melakukan segala hal dengan sikap terbaik kita, atau sebaliknya, adakah hal-hal yang membuat kita kehilangan semangat? Satu pesan firman Tuhan mengenai hal ini, bahwa Ia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya (Yesaya 40:29). Bersyukurlah selalu karena Tuhanlah sumber semangat itu, ketika kita tak memilikinya lagi, kita bisa meminta kepada-Nya. Ada banyak kesempatan bagi kita untuk melakukan perkara-perkara besar sampai masa tua kita kelak. Untuk itu, lakukanlah dengan semangat apa pun yang kita kerjakan saat ini. [RS]