Natur asli manusia sangat dekat dengan kehidupan dosa, bahkan dimulai ketika manusia masih berada di dalam kandungan (Mazmur 51:5). Dosa menjadi jurang besar yang memisahkan kita dengan Tuhan. Tuhan kita kudus. Kekudusan tidak mungkin bersatu dengan ketidakkudusan, dan terang tidak dapat menyatu dengan gelap. Mazmur 66:18 berkata, "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar". Seringkali ketika kita datang ke hadirat-Nya sebelum membereskan dosa-dosa, ada sesuatu yang mengintimidasi kita dan membuat kuasa doa kita hilang. Tuhan bukannya tidak mendengar seruan kita, tetapi memang "wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat" (Mazmur 34:17).
Kita tidak bisa terus hidup di bawah bayang-bayang dosa. Pilihlah untuk terhubung kembali dengan Tuhan dan bangunlah kembali hubungan yang intim dengan Tuhan. Pertama-tama datanglah kepada-Nya, akuilah segala kesalahan dan kekurangan kita, dan mintalah kepada-Nya untuk menyucikan kita dari segala kejahatan. Untuk dapat memiliki hubungan yang selalu terkoneksi kepada-Nya, kita tidak cukup mengaku dosa, langkah selanjutnya adalah kita harus menyingkirkan dosa dari hidup kita sebagai perusak hubungan kita dengan-Nya. Tetapi ini tidak mungkin dapat kita lakukan dengan kekuatan sendiri. Untuk bisa hidup terbebas dari belenggu dosa, kita perlu pimpinan dan penjagaan Roh Kudus. Natur roh adalah bertarung mengalahkan keingingan daging. Dengan penyertaan Roh Kudus dalam keseharian kita, akan ada kegelisahan dan rasa tidak nyaman ketika pikat dosa mendekat, dan ketika kita merasakan tanda tersebut, segera taati kata Roh. Sebab Roh Kudus adalah pribadi yang mengingatkan dan memberikan kekuatan untuk dapat menaklukan hawa nafsu. Jangan biarkan belenggu dosa membuat kita putus hubungan dengan Tuhan. Setiap kali pikat dosa datang, segera putuskan untuk mentaati roh. [KH]