Dilansir dari Jurnal Kesehatan Reproduksi yang dipublikasi oleh Badan Litbangkas, dinyatakan bahwa Indonesia menduduki peringat ketiga dengan jumlah pengakses pornografi terbanyak. Akses terhadap konten pornografi nyatanya memberi dampak domino yang negatif pada aspek lain kehidupan remaja, diantaranya perilaku sosial yang menyimpang, meningkatnya jumlah remaja yang berperilaku seksual aktif, meningkatnya kasus kehamilan yang tidak diinginkan, tindakan aborsi, penyebaran HIV/AIDS, hingga kerusakan otak.
Jemaat Tesalonika pernah mengalami masalah serupa, berusaha untuk hidup kudus dan mencerminkan orang percaya, namun mereka terancam dan tergoda pada budaya seks bebas di sekitar mereka. Rasul Paulus memberi pesan kepada jemaat Tesalonika untuk menjauhi percabulan dan mengikuti ajaran Yesus dengan setia. Yesus menetapkan standar yang tinggi terhadap perilaku seksual, bahkan memandang wanita serta menginginkannya sudah membuat seseorang berzinah di dalam hatinya (Matius 5:27-28). Perzinahan, percabulan atau seks sebelum menikah adalah hal yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Sebagai anak-anak Allah, kendalikanlah dirimu dan katakan tidak pada pornografi, karena pornografi adalah tindakan dosa dan merusak diri kita sendiri. Kita perlu menjauhkan diri terhadap godaan atau hal-hal yang bersifat pornografi dan terus belajar untuk hidup kudus seperti Dia yang kudus (1 Petrus 1:15). Segera hindarkan dirimu dari akses internet, media sosial, media elektronik, dan media lain yang tidak seharusnya, jika perlu blok akun yang mengarah pada konten pornografi. Jangan lupa untuk selalu meminta tuntunan dan pertolongan Roh Kudus, agar Sobat Revive mampu melakukan kehendak-Nya yaitu hidup dalam kekudusan. Percayalah Tuhan pasti akan memakai hidupmu secara maksimal dan luar biasa. [IR]