Adanya rasa cemburu dalam hubungan emosional seperti di antara suami istri, mertua dengan
menantu, pemuda dan pemudi, adalah hal yang wajar. Sebetulnya rasa cemburu adalah emosi alamiah
manusia, sama seperti rasa bahagia, marah, sedih, kecewa, dan ini dapat dijelaskan secara
ilmiah. Tetapi yang tidak wajar sekaligus berbahaya adalah rasa cemburu yang berlebihan atau
sering disebut cemburu buta. Orang yang dilanda cemburu buta akan ditandai dengan perasaan yang
tidak disertai pikiran logis dan cenderung mendramatisir. Hal ini kemudian menimbulkan emosi
yang meluap-luap sehingga membuat seseorang menjadi marah dan tak dapat mengendalikan diri atas
ucapan serta perilakunya terhadap pasangan, dan seringkali berakhir dengan saling menyakiti.
Jika rasa cemburu membuat Sobat Revive menjadi pribadi yang obsesif dan mulai berperilaku
posesif, segeralah introspeksi dan perbaiki diri. Ini bisa jadi tanda cemburu buta. Penyebab
cemburu buta tidak berasal dari masalah eksternal melainkan internal diri kita. Mungkin Sobat
adalah orang yang dipenuhi pikiran negatif, tidak mengerti arti kasih yang sesungguhnya, merasa
tidak percaya diri, merasa insecure ketika melihat pasangan kita dengan lawan jenis, atau
khawatir berlebihan tentang hubungan kamu saat ini. Ini adalah tanda bahwa kamu belum bisa
menghargai dan mengasihi dirimu terlebih dahulu. Sobat Revive perlu berdamai dengan diri
sendiri. Bangunlah pikiran yang positif, belajarlah untuk saling percaya dan jangan lupa untuk
melibatkan Tuhan. Wujudkanlah firman Tuhan terutama hal mengasihi dalam kehidupan sehari-hari,
sebab dari pikiran akan timbul perbuatan. Ingat, Firman Tuhan mengatakan kasih itu tidak cemburu
(1 Korintus 13:4). Perilaku apa pun yang menyakiti orang lain, bukanlah kasih. Karena kasih yang
sesungguhnya tidak berbuat jahat kepada sesama (Roma 13:10a). [SF]