Kita tidak bisa mengabaikan teladan orang-orang Majus yang tertulis dalam pasal 2 Injil Matius. Mereka datang mencari raja orang Yahudi yang baru dilahirkan. Mereka pergi dari Timur, kemungkinan besar dari Kekaisaran Partia di Persia, dan memulai pencarian mereka di istana Raja Herodes. Kedatangan mereka sungguh berbahaya karena Yerusalem adalah tepi timur Kekaisaran Romawi. Sejarah menuliskan Romawi adalah musuh bebuyutan Partia. Ditambah lagi raja Herodes yang terkenal kejam. Orang-orang Majus ini adalah orang yang meninggalkan kampung halaman, menempuh perjalanan yang berbahaya, bertekun mencari Sang Raja, merendahkan diri di hadapan Mesias, datang menyembah dan memberikan persembahan yang terbaik, dan mendukung bayi Yesus.
Sebetulnya orang-orang Majus ini adalah orang yang pintar dan memiliki kapasitas pemahaman yang istimewa, mereka dihormati seluruh dunia karena pengetahuan mereka tentang astrologi (perbintangan). Ada dua hal penting yang harus kita perhatikan dari kisah orang Majus. Pertama, bahwa Allah seringkali menyatakan diri-Nya melalui dunia yang kita hidupi. Perhatikan, orang Majus mendapat petunjuk Tuhan lewat bintang. Kedua, orang Majus adalah orang-orang yang responsif. Mereka segera bertindak merespon dengan mencari bayi Yesus berdasarkan petunjuk yang mereka terima. Jika kita perhatikan dalam ayat 4 dan 5 bacaan Alkitab hari ini, tertulis bahwa sebenarnya imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi justru mengetahui di mana Mesias akan lahir. Disinilah letak keistimewaan orang-orang Majus, yang kala itu sebenarnya hanya memiliki sedikit petunjuk. Di masa ini, ada banyak kebenaran diberitahukan kepada kita melalui firman-Nya, tapi kita apatis atas tanda-tanda yang Tuhan berikan, alhasil kita tidak pernah mencapai tujuan Tuhan dalam hidup kita. Lalu bagaimana agar kita mengerti tanda yang Tuhan berikan? Praktikkan apa yang orang Majus lakukan. Mereka tekun mempelajari dan responsif terhadap tanda yang Tuhan nyatakan. [LS]