Orang Jepang mengenal sebuah falsafah hidup yang disebut dengan semangat gambaru. Mereka mempercayai semangat gambaru adalah bentuk perjuangan mati-matian, dan berjuang sampai titik penghabisan. Dalam menanamkan semangat gambaru ini mereka sudah melatih anak-anak mereka sejak usia tiga tahun. Misalnya di musim dingin, anak-anak tidak diperbolehkan menggunakan kaus kaki saat berangkat ke sekolah. Sebagai orang percaya, semangat demikian seharusnya ada dalam diri kita. Hanya saja, semangat itu bersumber dari kekuatan Tuhan.
Dalam perjalanan hidup ini, Tuhan tak selalu memberi kemudahan bagi kita. Inilah salah satu pesan yang diberikan Tuhan Yesus ketika hendak mengikut Dia. Dengan terbuka Yesus menyampaikan, bahwa setiap orang yang mau mengikut Dia harus menyangkal dirinya bahkan memikul salibnya setiap hari (Lukas 9:23). Itu artinya, akan ada tantangan dan kesulitan yang dihadapi karena nilai dunia ini tak sama dengan nilai kebenaran. Namun hal ini diperintahkan bukanlah tanpa sebuah tujuan. Sering kali tantangan Tuhan izinkan untuk melatih kekuatan dan iman kita, sehingga kita menjadi orang percaya yang tangguh. Kita menjadi orang percaya yang bisa memperjuangkan iman sampai akhir hidup kita. Seberapa berat tantangan yang Anda hadapi hari-hari ini? Jangan lemah, dengan melaluinya bersama Tuhan dan dengan kekuatan-Nya maka kita pasti bisa menghadapinya. Pikullah salib kita setiap hari dengan kemenangan-kemenangan yang kita raih karena semangat yang berasal dari Tuhan. [RS]