Ketahuilah bahwa bagi Tuhan, seorang murid sejati tidak hanya melakukan apa yang dapat dilakukan, tapi juga apa yang kelihatannya tidak dapat dilakukan. Ketika Tuhan berkata kepada Nuh untuk membuat sebuah bahtera dari kayu gofir yang mencapai 133 meter panjangnya, 22 meter lebarnya, dan 13 meter tingginya, pada masa itu, menjadi gambaran tersendiri bagaimana Tuhan memerintahkan anak-anak-Nya untuk melakukan hal-hal yang tampaknya tidak dapat dilakukan. Ya, Tuhan memang mencari orang-orang yang atasnya Ia dapat melakukan hal yang tampaknya mustahil. Ia mencari orang-orang yang hidup dengan iman.
Jika kehidupan Kristen hanya diukur dari apa yang dapat kita lakukan, maka kita baru menjalani kehidupan Kristen yang biasa-biasa saja. Sama halnya dengan orang-orang yang mengandalkan hidupnya hanya pada bakat, kekuatan, kekayaan dan kepandaian saja akan membuat orang tersebut sulit untuk bergantung kepada Tuhan. Oleh sebab itulah Yesus kadangkala memaksa kita untuk melakukan hal-hal yang mustahil sebagai cara untuk menyatakan diri-Nya secara khusus di dalam diri kita. Mari belajar dari apa yang Tuhan lakukan kepada Abraham. Ia memerintahkannya untuk mempersembahkan Ishak di atas Gunung Moria. Hal ini tampaknya tidak dapat dilakukan, tapi Abraham percaya bahwa apa yang tidak dapat dilakukan, sebetulnya dapat dilakukan karena harapan Abraham terletak pada Allah yang akan mengerjakannya sendiri. Pada titik inilah kita sering gagal. Kita mempercayai karya mujizat Allah di dalam Alkitab, tapi apakah kita percaya karya yang sama berlaku bagi kita? Kita percaya Allah melakukan mujizat di Kana, tapi sulit untuk percaya bahwa Ia melakukan mujizat di rumah kita sendiri. Ubahlah paradigma kita, bahwa menjadi murid Kristus berarti mempercayai dan berani melangkah untuk melakukan sesuatu yang berada di luar jangkauan kita. Ketika Yesus berkata dan memerintahkan kita untuk melakukan hal-hal yang tampaknya tidak dapat dilakukan, ketahuilah bahwa sebuah mujizat sedang dirancang-Nya, sebab Dia dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita. [LS]