Saat berbicara tentang kasih kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menyebutkan kesabaran sebagai karakteristik yang pertama karena kesabaran merupakan fondasi untuk karakteristik-karakteristik lainnya. Kesabaran memungkinkan kita untuk bertahan dan memberikan waktu agar Tuhan bekerja, dan waktu Tuhan seringkali membutuhkan kesabaran! Namun, tidak banyak dari kita yang benar-benar belajar cara bersabar, walaupun sejak usia dini bahwa kita diberi tahu bahwa kesabaran adalah kebajikan. Kesabaran bukanlah sesuatu yang setiap kita miliki secara alami; kesabaran adalah sesuatu yang harus kita lakukan secara sadar. Kesabaran membutuhkan disiplin, dan tidak jarang diperoleh dengan susah payah. Kesabaran membutuhkan iman dan kerendahan hati karena setiap kali segala sesuatunya berjalan berbeda dari yang kita bayangkan atau inginkan, kita percaya bahwa Tuhan sedang mengerjakan segala sesuatu untuk kebaikan (Roma 8:28), dan Ia akan menyelesaikan semua hal baik yang Ia mulai (Filipi 1:6).
Kasih itu sabar, artinya kita mematikan keeogisan, tidak memaksakan kehendak, tidak bertindak gegabah, dan tidak menyakiti. Kita perlu mengasihi keluarga, teman, dan musuh kita dengan sabar, bahkan untuk dapat mengasihi dengan sabar dibutuhkan kesabaran. Saat hubungan kita semakin dekat dengan Tuhan, semakin kasih Tuhan akan menjadi motivasi untuk segala sesuatu yang kita lakukan, katakan, dan inginkan, karena Ia telah menunjukkan kepada kita kasih terbesar yang telah mengubah hidup kita. Mari kita berlatih kesabaran. Semakin kita mempraktikkannya, semakin kita menjadi sabar. Biarlah kita bertumbuh dalam kasih Tuhan dan membagikan kasih-Nya kepada orang-orang di sekitar kita. [EH]