Transisi adalah bagian dari kehidupan. Transisi yang menyenangkan, seperti kenaikan jabatan, peningkatan finansial, memiliki anggota keluarga baru, teman baru, dan lain sebagainya, membuat kita lebih mudah menerima dan mengelolanya. Namun, transisi yang menyakitkan, seperti kehilangan anggota keluarga, kehilangan pekerjaan, perpisahan, penyakit, kegagalan dan hal-hal lainnya yang menimbulkan rasa sakit, benar-benar akan menguras kita secara lahir dan batin.
Selama kita memiliki keterikatan dan ketergantungan pada seseorang, sesuatu, atau situasi tertentu, maka memiliki reaksi emosional terhadap perubahan atas hal-hal tersebut sangatlah wajar. Hal yang harus Anda perhatikan adalah cara menavigasinya saat transisi terjadi. Navigasi secara harafiah berarti pandu arah mengenai penentuan kedudukan dan arah perjalanan. Kita dapat belajar dari masa-masa transisi kehidupan Ayub. Musibah yang harus dialaminya adalah transisi yang menyakitkan. Ia menanggapinya dengan kesedihan yang sangat, tetapi juga dengan kerendahan hati dan sikap yang tunduk kepada Allah. Ayub terus menyembah Allah di tengah kesukaran yang begitu hebat. Ayub secara luar biasa menavigasi masa transisi yang menyakitkan dengan tepat. Anda dapat melakukan navigasi masa transisi dengan menggunakan emotions, thoughts, intuition, speech, actions (emosi, pikiran, intuisi, cara berkomunikasi, tindakan) karena sebenarnya ini berkaitan dengan psikologis manusia. Pastikan Anda berkomunikasi dengan Allah melalui doa, pujian dan pembacaan Firman-Nya. Kendalikan emosi Anda dengan cara berkomunikasi dengan orang yang tepat, seperti konselor, karena Anda perlu mengakui ada hal menyakitkan telah mempengaruhi dan mengubah kehidupan Anda. Ini secara tidak langsung akan membantu pikiran Anda untuk mulai menerima kenyataan yang terjadi, sehingga intuisi (kemampuan memahami sesuatu tanpa penalaran rasional dan intelektualitas) Anda akan bekerja. Intuisi Anda akan mendorong Anda untuk mencari berbagai cara untuk menyembuhkan rasa sakit. Ingat, Tuhan memiliki waktu dan kepedulian yang tak terbatas untuk mendengar seruan kita, tetapi kita juga perlu berupaya untuk sembuh dari hal-hal yang menyakitkan. [LS]