Dua orang kakak beradik terkena ledakan kompor yang mengakibatkan kebakaran. Sang adik meninggal, sedangkan kakaknya mengalami luka bakar di seluruh kakinya. Dokter berkata bahwa kakinya harus diamputasi atau seluruh tubuhnya akan terinfeksi. Anak ini memohon untuk tetap mempertahankan kakinya, dan orang tuanya meminta dokter untuk menunda satu hari. Keesokan harinya, saat dokter berkata bahwa kakinya harus segera diamputasi, lagi-lagi orang tuanya meminta untuk menunda satu hari lagi. Hal ini berlangsung selama beberapa minggu sampai akhirnya dokter, "Ia tidak perlu diamputasi, tapi ia tak akan pernah bisa berjalan lagi." Beberapa minggu kemudian, anak itu berdiri dan berjalan dengan bantuan penyangga. Dokter mengubah prediksinya dan berkata, "Ia mungkin hanya bisa berjalan dengan bantuan penyangga". Seiring berjalannya waktu, anak ini dapat berjalan tanpa penyangga, dan dokter berkata, "Ia bisa berjalan tanpa penyangga, tapi akan sulit baginya untuk berlari." Tetapi anak ini mulai berlari dan menjadi juara yang memecahkan rekor dunia tercepat tahun 1930 serta meraih James E. Sullivan Award, dialah Glenn Cunningham.
Selama masa penyembuhan dan terapinya, Glenn memiliki keyakinan kuat atas ayat Alkitab favoritnya, Yesaya 40:31. Dalam hidup ini ada hal-hal yang tidak dapat dihindari. Hal-hal seperti ini seringkali membawa kehancuran dan kesedihan mendalam hingga kita merasa semua telah berakhir. Ini dikarenakan kita terbatas oleh pemahaman, waktu, dan tempat, sedangkan Allah tidak. Kontras antara manusia yang terbatas dengan Allah yang tidak terbatas membuat kita sulit memahami secara tuntas maksud penderitaan yang harus kita alami. Maka dari itu, kita tidak dituntut untuk mengerti, tugas kita hanya percaya dan terus mengusahakan yang terbaik yang dapat kita lakukan. Dengan ini, benarlah apa yang dikatakan Yesaya, bahwa orang yang menanti-nantikan Tuhan, akan mendapatkan kekuatan baru, mereka akan terbang seperti rajawali yang menembus batas. [LS]