Suatu hari, Ferruccio Lamborghini mendatangi Enzo Ferrari untuk mengutarakan keluhan mengenai kopling mobil Ferrari 250 GT miliknya. Sayangnya Lamborghini malah mendapatkan cemoohan dari pemilik dan pendiri Ferrari tersebut. Ferrari berkata, "Lamborghini, Anda mungkin bisa mengendarai traktor, tetapi Anda tidak akan pernah bisa menangani Ferrari dengan benar." Lamborghini menyatakan hinaan itu adalah titik di mana ia akhirnya memutuskan untuk menciptakan mobil yang sempurna. Akhirnya, pria yang terkenal bertalenta, telaten, dan sabar ini berhasil menciptakan mobil GT mewah dan kuat yang dapat melaju hingga 241 km/jam dengan merek Lamborghini 350 GT di tahun 1963. Respon positif dari konsumen membuat Lamborghini tidak tinggal diam dan terus menciptakan supercar. Hingga kini, Lamborghini masih menjadi rival utama Ferrari.
Kisah di atas bisa saja berakhir menyedihkan jika Lamborghini salah dalam memberikan respon, dan hari ini Anda tidak akan mengenal Lamborghini sebagai produsen supercar. Hinaan memang menyakitkan dan tak terhindarkan, bahkan bagi Yesus sebagai pribadi yang paling mulia. Kita sebagai manusia tidak kebal terhadap kata-kata menyakitkan, tetapi yang perlu digaris-bawahi adalah tanggapan Anda terhadap hinaan tersebut. Jika Anda mengalaminya, tidak perlu lagi merasa jengkel, emosi, minder atau terpuruk. Alkitab memberitahukan bahwa kehidupan orang Kristen tidak terlepas dari hinaan, dan kita diajarkan untuk tidak menyimpan perkataan yang menghina. Kitab Amsal 12:6 (FAYH) berbunyi, "â¦orang yang tetap tenang ketika dihina adalah orang bijaksana." Ingat, hinaan adalah hal negatif yang jika diresponi secara positif justru akan menguji kebijaksanaan kita, seperti halnya Lamborghini yang meresponi hinaan sebagai sarana untuk memperkokoh dan memperjelas kualitas dirinya. [LS]