Berdasarkan 1 Korintus 13:5, kita mendapatkan satu tips paling ampuh dalam menghidupi hubungan yang harmonis dan membahagiakan, yaitu tidak menyimpan kesalahan orang lain. Tahukah kamu, salah satu hal yang paling merusak hubungan kita dengan pasangan atau teman-teman kita adalah dendam-dendam yang kita simpan dalam hati. Mungkin setelah bertahun-tahun bersama, terjadi serangkaian masalah dan pertengkaran. Meskipun kamu sudah berbaikan dan melanjutkan hubungan, belum tentu kamu sudah betul-betul forgive and forget. Ketika dikemudian hari kamu bertengkar lagi, sangat besar kemungkinan kamu mengungkit-ungkitnya kembali dan menambah minyak pada api yang masih berkobar. Penulis bernama Alain de Botton, pernah membagikan dalam YouTube Channel: The School of Life, bahwa salah satu tanda kamu siap menjalin hubungan adalah saat kamu cukup dewasa untuk mengerti bahwa kamu dan pasangan tidak sempurna, dan di dalam perjalanan suatu hubungan, pertengkaran dan sakit hati pasti akan terjadi. Tidak ada orang yang sempurna di dunia ini, termasuk kamu dan pasangan. Kalau kamu berpikir bahwa hubungan yang sempurna adalah hubungan yang tidak ada pertengkaran sama sekali, maka kamu salah besar.
Justru, cinta yang sebenarnya dibuktikan ketika kamu bisa saling mengampuni dan menerima setelah tahu kekurangan dan kesalahan masing-masing. Pengampunan artinya memberi awal yang baru dalam suatu hubungan dengan tidak mengingat lagi kesalahan yang telah dilakukan. Hal yang sama sudah dilakukan oleh Tuhan kepada kita. Tuhan tidak mengingat-ingat kesalahan kita dan tetap mengasihi kita tanpa syarat. Bukankah kita harus mengasihi sesama kita seperti Allah telah mengasihi kita? Hubungan menjadi tidak sehat apabila kita selalu menjadi mistake keeper. Ingat, Alkitab telah memberikan kita salah satu jurus terjitu dalam menjaga hubungan kita, yaitu dengan tidak menyimpan kesalahan orang lain. [JA]
Apakah sobat muda masih suka menyimpan-nyimpan kesalahan yang orang lakukan terhadapmu? Apa yang akan terjadi jika kamu terus menyimpan luka-luka tersebut di dalam hati? Maukah kamu memaafkan dan melupakan kesalahan orang di masa lalu?