Seumur hidupnya, Bob Marlin berusaha membagikan pengetahuannya sebagai pelatih CPR kepada banyak orang. Suatu hari, saat berada di lapangan golf, Bob mengalami serangan jantung. Saudaranya, Bill, mengingat apa yang Bob ajarkan padanya dan memberinya CPR. Seorang karyawan di klub golf bergegas menggunakan defibrillator, sementara yang lain memanggil paramedis untuk membawa Bob ke rumah sakit. Menariknya, setengah lusin orang yang terlibat dalam penyelamatan hidupnya adalah orang-orang asing yang pernah dilatih teknik penyelamatan CPR oleh Bob Marlin.
Setiap hari kita bertemu dengan banyak orang dan, seperti kebetulan, Anda kemudian mempunyai hubungan dengan orang-orang tersebut. Tapi tahukah Anda bahwa pertemuan Anda dengan orang-orang tersebut sudah "terjadwal" di tangan Tuhan. Melalui kisah di atas, kita belajar untuk selalu mempergunakan waktu-waktu yang Tuhan percayakan dengan baik dan senantiasa meninggalkan nilai-nilai positif dalam kehidupan orang lain, agar setelah mereka mengenal kita, nama Tuhan semakin dipermuliakan. Kita harus selalu ingat bahwa Tuhan Yesus menempatkan orang-orang yang ada di sekitar kita bukan tanpa maksud. Ketika Anda mengenal beberapa orang, mulailah untuk meninggalkan kesan dan jejak yang positif, sehingga hidup kita berdampak bagi sesama. Saat hidup kita berdampak bagi orang lain, sesungguhnya kita sedang menunaikan pelayanan kita bagi Tuhan. [CK]