Rasul Paulus memandang kehidupan Kristen sebagai suatu pertandingan, dan begitu banyak pertandingan yang ia tunaikan. Berperang melawan Yudaisme, antinomisme dan kebejatan dalam gereja, guru-guru palsu, pemutarbalikkan Injil, dan masih banyak lainnya. Bukankah kehidupan kita di dunia ini juga merupakan sebuah pertandingan? Lalu bagaimana agar kita juga dapat menyelesaikan pertandingan dengan baik? Rasul Paulus memiliki strategi untuk memenangkan pertandingan, dan ini dapat dilihat melalui kesaksian hidupnya sendiri. Saat Rasul Paulus sedang ada dalam pertandingan-pertandingan tersebut, ia tetap ditemukan setia kepada Tuhan. Ia memelihara iman pada masa-masa ujian yang berat. Keputusasaan dan kesusahan ketika diserang oleh guru-guru palsu dan ketika ditinggalkan oleh sahabatnya, tidak membuat Rasul Paulus mengurangi kebenaran Injil. Sehingga di akhir hidupnya, layaklah ia berkata, "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." Inilah yang harus dilakukan selagi kita "bertanding" dalam kehidupan. Kita harus menjaga iman kita kepada Yesus, yang ditunjukkan dengan konsistensi kita dalam mentaati semua perintah-Nya.
Akan ada saatnya kita mengalami kelelahan, terjatuh, bahkan tertinggal angka dari lawan kita, iblis. Tetapi, firman Tuhan telah menasihati kita untuk tetap berjuang keras demi kepentingan iman. Filipi 2:13 berkata, saat kita mengerjakan keselamatan dengan memperjuangkan kepentingan iman kita, maka Allah sendiri yang bekerja di dalam diri kita untuk membuat kita rela dan sanggup untuk menghadapi kesusahan. Saat Anda menjaga dan memperjuangkan kepentingan iman Anda kepada Tuhan sampai akhir, maka seperti Rasul Paulus, kita akan dapat berkata, "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman". [LS]