Di tahun 1860-an, sebuah kapal kandas di pantai dekat Danau Michigan. Edward Spencer, seorang siswa seminari, harus berulang-kali mengarungi perairan yang sangat dingin untuk menyelamatkan 17 penumpang. Akibat dari upaya heroiknya hari itu, kesehatan Edward Spencer rusak secara permanen, sehingga beberapa tahun kemudian ia meninggal. Sedihnya, tidak satu pun dari ketujuh belas orang yang diselamatkannya pernah berterima kasih kepadanya yang telah menyelamatkan hidup mereka.
Tuhan mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan kita dari kematian kekal, dan karena-Nya kita dapat menjalani kehidupan dengan keyakinan akan masa depan yang kekal. Pernahkah Anda berterima kasih kepada-Nya? Sudahkah Anda berterima kasih kepada-Nya hari ini? Apakah Anda sudah cukup berterima kasih kepada-Nya? Dalam Mazmur 103:2, Daud mengingatkan dirinya sendiri agar tidak melupakan kebaikan Tuhan. Seperti halnya Daud, kita semua cenderung memiliki ingatan yang sangat singkat ketika harus mengingat berkat Tuhan.
Lihat saja bangsa Israel. Mereka baru saja menyaksikan kebesaran Tuhan melalui 10 tulah di Mesir, dan saat Tuhan membelah Laut Merah. Begitu mereka memasuki padang gurun, dan mengalami kesulitan, mereka lupa akan mukjizat yang mereka lihat, dan mulai menggerutu. Marilah kita mengingat segala kebaikan Tuhan. Mari kita mengucap syukur atas pengampunan Tuhan, penebusan-Nya, dan berkat-berkat-Nya yang tidak pernah ada habisnya. Marilah berterima kasih kepada Tuhan, hari ini, setiap saat, setiap hari di sepanjang hidup kita melalui doa dan kehidupan kita yang tercermin dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan kita. [EH]