Meskipun kita percaya pada Tuhan dan tahu Ia memegang kendali, kita cenderung merasa khawatir. Kita khawatir btentang keluarga, tentang kesehatan, tentang keuangan. Banyak orang berkata merasa khawatir itu normal, bahkan ada orang-orang yang mengatakan bahwa khawatir adalah bagian dari kepribadian mereka. Namun sebenarnya khawatir adalah kebalikan/bertentangan dengan iman. Jika iman mempercayai hal-hal yang positif terjadi, sebaliknya khawatir mempercayai hal-hal yang negatif.
Pernahkah terpikir oleh Anda bahwa Yesus mengatakan kepada kita untuk tidak khawatir karena Ia tahu kita akan melakukannya. Ia tahu kita berjuang dengan kekhawatiran. Ia tahu terkadang sulit bagi kita untuk mempercayai Tuhan saat kita memiliki masalah dalam hidup kita. Kita patut bersyukur karena Tuhan kita tidak terkejut dengan kekhawatiran kita. Ia ingin membantu kita untuk mengatasinya dengan memberikan instruksi terperinci tentang bagaimana orang percaya harus menjalani kehidupan sehari-hari mereka, dan bagaimana iman harus membentuk perilaku - termasuk bagaimana menghadapi kekhawatiran. Dalam Matius 6:25-34, Yesus secara khusus memberi tahu kita untuk tidak khawatir tentang makanan atau pakaian karena Allah akan menyediakan kebutuhan kita, seperti yang Ia lakukan untuk burung-burung di udara. Janji penyediaan dan perlindungan Tuhan ini berlaku untuk semua bidang kehidupan kita, termasuk untuk membantu kita mengatasi berbagai masalah. Tuhan ingin kita meninggalkan masalah kita di tangan-Nya. Lihatlah betapa indahnya Ia menciptakan bunga. Jadi, mengapa khawatir? [EH]