Juru dayung asal Skotlandia mengukir kata "iman" pada dayung kanan, dan kata "perbuatan" pada dayung sebelah kiri yang ia gunakan. Suatu ketika, ada salah seorang penumpangnya yang bertanya, apa maksud dari ukiran di kedua dayungnya tersebut. Kemudian ia menjelaskan, saat ia hanya memakai dayung kanan yang bertuliskan kata "iman", perahunya hanya berputar-putar di tempat. Sama halnya ketika ia mencoba hanya memakai dayung kiri yang bertuliskan "perbuatan". Ketika ia menggunakan kedua dayung tersebut bersamaan, barulah perahu itu dapat berlayar dengan cepat sampai ke tujuan.
Kisah di atas menggambarkan bahwa tidaklah cukup hanya dengan mengatakan bahwa Anda percaya kepada Yesus. Anda perlu menyatakan iman itu dengan perbuatan-perbuatan nyata, yaitu dengan kehidupan yang diubahkan dan yang berkenan kepada Allah. Jika tidak, iman Anda kosong dan tidak berarti. Apabila iman kita hanya sekedar pernyataan, apa bedanya dengan iblis yang juga menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah (Lukas 8:28). Hanya iman yang sejati yang akan mendorong seseorang untuk menyerahkan dirinya kepada Tuhan serta menaati firman-Nya dengan sungguh-sungguh. Iman dan perbuatan bekerjasama untuk mendorong kehidupan rohani seseorang untuk bertumbuh semakin serupa dengan Kristus. [LS]