Salah satu cara untuk mempercepat perahlian tongkat estafet kepemimpinan adalah dengan melakukan pola mentoring kepada calon pemimpin. Tugas seorang mentor adalah membimbing, mendidik dan berbagi pengalamannya kepada calon pemimpin. Hal ini dilakukan agar sang mentee (orang yang dibimbing) memiliki kemampuan melebihi sang mentor. Banyak pemimpin tidak mengetahui hal ini, mereka hanya menjadi seorang pengajar (teacher) tanpa ada hubungan dekat antara seorang mentor dan mentee, sehingga banyak calon pemimpin rapuh, tidak matang dan tidak bisa berdiri sendiri.
Para pemimpin besar dalam Alkitab melakukan pola mentoring. Salah satunya dilakukan Paulus kepada Timotius. Pertama, Paulus fokus kepada kualitas yang baik dalam diri Timotius. Ia melihat Timotius adalah pribadi yang dipilih oleh Tuhan, mewarisi iman dari orang tuanya, dan memiliki karunia dari Tuhan (2 Timotius 1:3-7). Ketika seorang pemimpin fokus kepada hal baik dalam diri orang yang dipimpinnya, akan mendorong dia untuk bertumbuh. Kedua, ia memberi peringatan tentang area yang menjadi kelemahan Timotius (2 Timotius 2:20-23). Ketiga, ia memberi dorongan untuk gigih dalam pelayanan (2 Timotius 3:1-9). Keempat, ia menjadi role model (menjadi teladan). Paulus adalah teladan yang baik bagi Timotius. Ia berkata, "Ikutilah apa yang telah aku lakukan" (2 Timotius 3:14). Selama ini mungkin Anda sedang bergumul untuk dapat menciptakan seorang penerus dalam pelayanan. Cobalah metode mentoring dengan menerapkan 4 langkah di atas. Semoga semakin banyak pemimpin yang luar biasa di masa datang akan lahir lewat hidup Anda.