Seorang bocah tampak sangat sedih, mainannya rusak. Ia telah mencoba memperbaikinya, tetapi ia tidak bisa. "Ayah, tolong aku!" teriaknya, "Tolong perbaiki mainan ini untukku!" "Dengan senang hati, Nak", jawab Sang Ayah segera sambil mendekat untuk melihat. Bocah itu kemudian mencoba dan mencoba lagi, setiap kali dengan usaha yang lebih. Tetapi ketika hari menjelang malam, akhirnya ia sadar kalau ia tidak bisa. Ia kemudian melihat ke arah Ayahnya dan berteriak lagi; "Ayah! Apakah Ayah tidak peduli? Ayah berjanji akan menolong, tapi Ayah tidak mengulurkan tangan!" "Anakku sayang", kata Sang Ayah sambil membungkuk dengan kasih. "Aku menunggu di sini sepanjang hari saat kamu mencoba sendiri. Ayah tidak bisa memperbaiki mainan kamu, karena kamu tidak melepaskannya, tapi berikan setiap bagian yang rusak kepada Ayah, dan Ayah akan memperbaikinya sekarang!" Dan begitulah ceritanya berakhir, seorang anak kecil yang bahagia karena menyerahkan kepada Ayahnya untuk memperbaiki mainannya yang rusak. [Diterjemahkan dari: A Little Boy’s Story – Stine Gro Struknaes]
Kita, orang-orang percaya, adalah orang-orang yang paling diberkati. Saat kita berdoa kepada Tuhan, Bapa kita yang sangat mengasihi kita, Ia tidak akan menahan hal baik apa pun dari kita. Jadi, jika masalah terjadi dalam kehidupan kita, jangan khawatir! Yang harus kita lakukan adalah melepaskannya dan menyerahkan kepada Tuhan. Artinya, kita melepaskan kendali atas apa yang kita anggap milik kita; harta, waktu, ataupun hak, dan mengakui bahwa apa yang kita miliki sebenarnya milik-Nya. Ia memegang kendali atas segalanya, termasuk keadaan kita. Dengan menyerahkan kepada Tuhan, kita melepaskan apa yang menjadi harapan kita, dan membiarkan Tuhan mewujudkan rencana-Nya dalam kehidupan kita. Apakah saat ini Anda mengalami masalah, sedih, sakit hati, dihadapkan pada sesuatu yang terlalu sulit untuk diperbaiki, kehilangan harapan? Berserulah kepada Bapa, serahkan semuanya di tangan-Nya, dan percaya akan kasih-Nya. [EH]