Kita pasti sering mendengar istilah "take and give." Kebanyakan orang beranggapan bahwa dalam sebuah hubungan selalu ada timbal balik. Ketika kita memberi, maka orang lain juga harus membalasnya dengan memberi pada kita. Sepertinya sudah menjadi sifat alami manusia jika lebih ingin menerima dan mendapat, daripada memberi dan melepaskan. Dan juga sudah menjadi prinsip hidup di dunia jika semakin berhemat dan lebih banyak menerima, maka yang dimiliki akan semakin bertambah-tambah dan berlimpah.
Namun bacaan Firman Tuhan hari ini berkata kebalikannya, "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan." Tuhan mengajar kita tentang kasih yang tanpa batas, kasih yang tak berkesudahan dengan lebih banyak memberi. Memberi adalah ungkapan kasih dalam bentuk nyata, dan tidak selalu berbentuk materi, tetapi dalam arti yang lebih luas, seperti memberi waktu dan perhatian. Tuhan senantiasa memberkati kita untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain, bukan hanya untuk dinikmati sendiri. Hidup yang kita jalani adalah tentang memberi dan bukan menerima. Berapa banyak yang dapat kita berikan kepada orang lain lebih penting daripada berapa banyak yang kita peroleh dari dunia ini. Semangat untuk memberi haruslah lebih besar dari semangat untuk menerima. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang adil dan penuh kasih, karena itu percayalah, Ia memperhitungkan semua yang kita berikan dengan kerelaan hati. (FD)