Pada tahun 2018, seorang oknum polisi mengalami peristiwa tidak menyenangkan ketika ia menghentikan seorang perempuan bermobil yang melakukan pelanggaran. Ia memberikan surat tilang, tetapi perempuan itu mengamuk, mulai mencakar dan memukul sambil melontarkan perkataan kasar. Hebatnya, polisi itu tidak bergeming. Ia hanya berupaya menghindari pukulan itu tanpa membela diri. Kesabarannya itu mengundang banyak simpati. Akhirnya ia diberi penghargaan oleh Kapolda Metro Jaya.
Bicara tentang sikap sabar, Alkitab banyak memberi nasihat tentang pentingnya memiliki sikap sabar. Salah satunya adalah bacaan kita hari ini. Di tengah perjalanan saat Daud melarikan diri dari kudeta anaknya Absalom, Simei, yang termasuk salah satu keluarga Saul, datang dan melempari rombongan Daud dengan batu sambil mengucapkan kata-kata kutuk. Abisai, salah seorang pengikut Daud, bereaksi dan meminta izin untuk memenggal kepala Simei. Namun Daud bereaksi sebaliknya. Alih-alih memberi izin, ia justru menegur Abisai dan membiarkan Simei terus mengutukinya. Daud menunjukkan kesabarannya dengan perkataan: "Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini." Tindak kebenaran yang kita lakukan tidak selalu membuahkan hal yang baik untuk kita. Kadang-kadang kita justru menerima perlakuan yang buruk. Namun, Tuhan bisa memakai situasi itu untuk menguji hati kita. Setiap perlakuan buruk sesungguhnya menguji kualitas hati kita dan menjadikan kita semakin dewasa secara rohani. (FD)