Cobalah merenung sejenak, mengingat kembali saat-saat Anda berdiri berhadap-hadapan dengan pasangan Anda di hadapan altar kudus Tuhan untuk mengucapkan janji nikah Anda berdua. "â€Â¦baik dalam suka maupun duka, saat sehat maupun sakit, saat kaya maupun miskinâ€Â¦" Semua hal ini akan ada temui di dalam hubungan Anda dengan pasangan. Apa pun situasi yang Anda hadapi, pilihan yang Anda miliki, kekurangan yang Anda alami, atau kejutan-kejutan apa pun yang muncul dalam hidup Anda, baik itu kejutan yang menyenangkan atau kurang menyenangkan, ingatlah selalu bahwa Anda tidak dapat menjadikan itu semua lebih baik dengan melihat ke masa lalu. Anda berdua harus mengambil komitmen untuk masa depan yang lebih baik sekarang. "â€Â¦mulai hari ini, sampai maut memisahkan kita."
Jika memiliki pernikahan impian itu adalah hal yang mudah, maka kita semua tentu sudah memilikinya saat ini, bukan? Tetapi faktanya, tidak semua yang terjadi dalam pernikahan kita, ternyata sesuai dengan apa yang kita impikan. Mungkin Anda berkata, "Bagaimana saya bisa bertahan dengan suami/isteri yang seperti ini?" Ketika Anda merasa tidak sanggup untuk bertahan, mintalah kekuatan dari Tuhan. Yesus berkata, "Aku mengasihi engkau dan itu sudah cukup untukmu; sebab kuasa-Ku justru paling kuat kalau kau dalam keadaan lemah" (2 Korintus 12:9 BIS). Bahkan ketika Anda merasa cinta Anda sudah habis bagi pasangan Anda, ingatah selalu bahwa Kristus mengasihi Anda habis-habisan. Dia memberikan segalanya bagi Anda, bahkan ketika Anda tidak layak untuk menerimanya. (HS)
Bagaimana perasaan Anda saat menuliskan hal-hal yang menjengkelkan tentang pasangan Anda? Apa yang Anda rasakan setelah Anda mendoakan pasangan Anda dan memohon kuasa kasih Tuhan untuk memenuhi diri Anda?