Ketika musim ujian sekolah tiba, biasanya murid-murid akan sibuk mempersiapkan diri dengan belajar lebih giat lagi. Terkadang meskipun mereka sudah giat belajar, masih saja ada soal-soal yang tidak mampu mereka pecahkan. Soal-soal itu akan dibantu dipecahkan oleh gurunya hanya setelah ujian selesai. Sebab, seorang guru yang baik akan terus mengajari sampai mereka mengerti dan mampu menyelesaikan ujian berikutnya dengan baik. Hanya saja, pada saat ujian para murid harus berusaha sendiri, sebab para guru tidak diperbolehkan membantu. Tuhan juga melakukan hal yang sama pada anak-anak-Nya.
Ujian adalah tahap yang akan dialami oleh setiap orang dalam bentuk yang berbeda-beda. Karena ujian diberikan untuk mendewasakan dan menguatkan pribadi seseorang. Inilah yang dialami Ayub ketika imannya diuji dalam tiga hal penting, yaitu harta, keluarga dan kesehatan. Saat itu, Allah berdiam diri dan Ayub harus menjalani ujian itu sendirian. Tetapi Ayub mampu membuktikan bahwa imannya adalah iman yang tahan uji dan pantas untuk kita teladani. Ujian memang tidak menyenangkan dan membuat kita tidak nyaman. Rasa sakit, kecewa, dan sedih pasti akan kita rasakan saat mengalami ujian, ditambah lagi kita harus menghadapinya sendirian. Hal ini mungkin akan menggelisahkan perasaan Anda. Tetapi ingatlah ini baik-baik; Jika Anda ingin tumbuh menjadi pribadi yang dewasa dan kuat, jangan takut untuk menjalani ujian itu sendirian. Sebab, ujian yang diberikan tidak akan melebihi kekuatanmu. Tuhan membiarkan Anda sendirian bukan karena melupakan tetapi karena Ia ingin Anda jadi pribadi yang lebih kuat dalam iman. (EK)