Kemenangan Daud melawan Goliat hanya dengan bermodalkan ali-ali dan satu butir batu adalah kisah yang spektakuler. Namun hal yang lebih spektakuler lagi sesungguhnya adalah fakta bahwa setelah kemenangannya atas Goliat, dalam setiap pertempuran yang dijalaninya, Daud tidak pernah mengalami kekalahan sekali pun (2 Samuel 8:14). Rasanya tidak mungkin Daud dapat selalu menang perang, jika ia hanya mengandalkan pengalaman masa lalunya, yaitu menggunakan ali-ali dan satu butir batu. Selain karena pimpinan Tuhan dalam hidup-Nya, Daud pasti terus melatih kemampuannya dalam berperang dan mengatur strategi perang sehingga dia menjadi seorang yang ahli dalam berperang. "Allah, Dialah yang menjadi tempat pengungsianku yang kuat dan membuat jalanku rata; yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit; yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melengkungkan busur tembaga." (2 Samuel 22:33-35).
Sebagai orang percaya, kita tahu bahwa bersama Tuhan pasti ada kemenangan. Namun, bukan berarti kita tidak perlu belajar dan mengembangkan diri untuk dapat meraih kemenangan itu. Banyak orang menjadikan keberpihakan Allah dan janji Allah yang akan "berperang" baginya sebagai alasan untuk bermalas-malasan dan tidak mau berusaha untuk mengembangkan kemampuan diri. Perlu diketahui bahwa Tuhan telah memberikan benih potensi di dalam diri kita dan kita bertanggung jawab untuk mengembangkannya dengan maksimal. Jangan cepat puas dengan pencapaian dan keberhasilan di masa lalu, karena keberhasilan Anda di masa yang akan datang tidak tergantung pada hal tersebut. Terus kembangkan diri Anda, jangan pernah berhenti untuk belajar. Tuhan ingin memakai Anda untuk dapat menjadi berkat bagi lebih banyak orang, tetapi Anda harus meningkatkan kapasitas Anda untuk itu. Maukah Anda terus belajar untuk meningkatkan kapasitas diri Anda? (FD)