Kita semua tentu tahu apa itu kartu KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan fungsinya. Dengan melihat KTP kita dapat langsung mengenali, siapa nama orang tersebut asal darimana, agamanya apa, kapan dia lahir dan informasi lain dari orang tersebut. Berbicara tentang identitas, Alkitab pernah mencatat, ketika Daniel dan kawan-kawannya tiba di Babel sebagai budak. Nama (identitas) mereka diganti dengan nama-nama dewa orang Babel. Daniel menjadi Beltsazar, yang artinya pemelihara kekayaan dewa Belt (dewa utama di Babel). Hanaya diganti menjadi Sadrakh, yang artinya dewa matahari. Misael diganti menjadi Mesakh, yang artinya dewa bumi di Babel. Azarya diganti menjadi Abednego, yang juga merupakan nama dewa di Babel. Orang Babel berharap dengan mengganti nama mereka, maka cara hidup mereka pun ikut berubah.
Kisah Daniel dan kawan-kawan sebenarnya hampir sama seperti kita saat ini. Dunia berusaha untuk mengaburkan identitas diri kita dengan pemahaman gambar diri yang salah. Tuhan Yesus berkata, "Kita bukan berasal dari dunia ini, kita berasal dari Dia" (Yohanes 15:19). Artinya, meski kita ada di dalam dunia, cara hidup kita harus mencerminkan karakter anak-anak Allah. Sayangnya, banyak orang Kristen yang tidak menyadari hal ini. Mereka memilih hidup sembarangan, terpenjara oleh mental pecudang, hingga akhirnya menjadi contoh buruk bagi orang yang belum percaya. Mulai hari ini, kenakan kembali identitas sebagai orang pilihan Allah. Tunjukkan karakter dan kualitas hidup Anda sebagai anak-anak Allah, milikilah mental pemenang yang tidak mudah menyerah. Yang juga tidak kalah penting adalah jangan sampai terbawa arus dunia. Hanya dengan demikian, Anda dapat menjadi saksi Kristus di tengah dunia ini. (FD)