September 2017 / Mewaspadai Penyesatan

Pentingnya Mengerti Alkitab dengan Benar

Salah satu yang menjadi fokus di NDC adalah mengenai pengajaran Firman Tuhan. NDC mendorong setiap jemaat untuk menjadi murid Yesus yang dewasa sehingga tidak mudah disesatkan oleh berbagai pengajaran.

Efesus 4:14 berkata: ”...sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,...”

NDC memandang Alkitab sebagai otoritas tertinggi dalam kehidupan orang percaya. Semua keyakinan kita bersumber kepada kebenaran Firman Tuhan (Alkitabiah). Oleh karena itu, kita harus memahami Alkitab dengan benar.

Dalam Matius 22:29, Yesus berkata: “Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!”

Untuk mengerti Kitab Suci, kita perlu mempelajari Firman Tuhan dengan tekun, serta berdoa meminta petunjuk Roh Kudus. Sehingga kita dapat memahami Kitab Suci dengan penafsiran yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Beberapa Bentuk Penyesatan Dalam Gereja

Pada dasarnya penyesatan banyak terjadi karena perlakukan serta penafsiran Alkitab yang tidak tepat. Kita dapat mengelompokannya dalam beberapa kategori, sebagai berikut.

  1. Menambahkan Kebenaran Alkitab.
    Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta. - Amsal 30:6)

    Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. - Wahyu 22:18.

    Bentuk penyesatan ini menambahkan kebenaran Alkitab dengan tradisi, kitab atau mesias yang tidak pernah diajarkan Alkitab. Bahkan seringkali pengajarnya menekankan “tambahan” tersebut lebih penting dari kebenaran Alkitab sendiri. Salah satu contohnya adalah ajaran Mormon. Ajaran ini menyatakan bahwa:
    - Alkitab bukan satu-satunya dasar kebenaran, tapi harus ditambahkan dengan kitab Mormon. (Padahal Alkitab adalah satu-satunya dasar iman kekristenan).
    -Tidak ada keselamatan jika tidak menerima Joseph Smith sebagai nabi Allah. (Padahal Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan keselamatan, tidak ada yang lain).

    Ada banyak hal yang lain yang diajarkan Mormon, namun kita dapat menangkap prinsipnya bahwa ajaran ini menambahkan apa yang diajarkan oleh Alkitab. Contoh ajaran yang lain, di Bandung pernah berkembang ajaran baptisan untuk orang-orang mati yang belum dalam Tuhan agar pada kehidupan yang akan datang mereka akan pindah ke Surga. Ada juga ajaran tentang penginjilan orang mati (padahal Alkitab tidak pernah mengajarkannya). Ada juga ajaran yang menghitung hari dan tanggal kedatangan Yesus. Mereka menentukan dengan tepat hari dan tanggal kiamat (padahal Alkitab tidak pernah memberitahukan waktu yang tepat). Sudah berkali-kali ajaran yang menentukan hari dan tanggal kedatangan Yesus meleset.
  2. Mengurangi Kebenaran Alkitab.
    Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini. - Wahyu 22:19

    Bentuk penyesatan ini adalah dengan meniadakan ajaran-ajaran tertentu yang ada dalam Alkitab. Contoh yang paling jelas dapat kita lihat dalam ajaran Saksi Yehova. Ajaran yang didirikan oleh Charles Taze Russell pada tahun 1872, adalah doktrin baru dengan mengurangi apa yang ia tidak setujui dari Alkitab. Apa yang diajarkan oleh Saksi Yehova?
    -. Tidak ada neraka di mana orang berdosa akan dihukum. Charles T. Russell takut akan adanya neraka.
    -. Hanya ada 1 Allah dalam 1 pribadi. Mereka tidak percaya kepada Allah Tritunggal, padahal Alkitab mengajarkan Allah Tritunggal: Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.
    -. Yesus hanya manusia sempurna, bukan Allah yang menjadi manusia. Padahal Alkitab mengajarkan kemanusiaan dan Ketuhanan Yesus

    Ada banyak ajaran Saksi Yehova yang berbeda dengan apa yang diajarkan oleh Alkitab. Prinsipnya, mereka mengurangi kebenaran-kebenaran Alkitab. Contoh lain adalah ajaran yang hanya menerima kitab Injil saja (Matius, Markus, Lukas, Yohanes), tetapi menolak kitab-kitab yang lain. Alasannya karena hanya di dalam ke 4 Injil inilah terdapat perkataan Yesus.

    Ada 2 alasan yang perlu kita ketahui mengapa kitab-kitab dalam Alkitab itu harus kita terima sepenuhnya sebagai Firman Allah;
    a. Injil baru diterima gereja sekitar tahun 130M, jadi pada masa Yesus dan Gereja mula-mula, orang percaya memakai kitab Perjanjian Lama.
    b. Dalam Injil, Yesus juga seringkali mengutip kitab Perjanjian Lama

    Ada juga ajaran yang membaptis atau memberi Perjamuan Kudus dengan maksud supaya orang sakit sembuh, masalah bisnis atau masalah keluarga ditolong Tuhan. Bahkan orang-orang bukan Kristen dapat mengikuti kedua sakramen tersebut. Ajaran ini meniadakan maksud sesungguhnya dari baptisan air, yaitu bertobat serta beriman kepada Yesus. Sedangkan maksud sesungguhnya dari Perjamuan Kudus adalah untuk mengingat kembali akan pengorbanan Yesus. Sehingga praktik-praktik ini tidak ubahnya sebagai perdukunan dalam Gereja.
  3. Menekankan Sebagian Kebenaran Alkitab
    Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. - Yakobus 2:10.

    Bentuk penyesatan berikut adalah ajaran yang menekankan hanya kepada sebagian kebenaran Alkitab. Ajaran ini tidak mengajarkan kebenaran Alkitab secara utuh dan seimbang. Yesus pernah mengecam orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat karena mereka begitu menekankan hukum-hukum agama, namun mengabaikan esensi dari hukum itu, yaitu keadilan, belas kasihan dan kesetiaan.

    Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. - Matius 23:23

    Dalam kehidupan modern ini berkembang banyak ajaran yang tidak seimbang, misalnya Teologi Kemakmuran. Teologi ini menitikberatkan bahwa orang Kristen sejati pasti kaya, sehat serta diberkati melimpah. Kemiskinan dipandang sebagai kutuk dan orang Kristen yang miskin berarti kurang iman. Ukuran kekristenan diukur dari kesuksesan materi. Hal ini mendorong banyak orang untuk mengikut Yesus hanya demi mencari kekayaan materi. Padahal kemakmuran yang dibicarakan Alkitab bukan hanya berbicara melulu tentang hal materi. Dan selain berbicara tentang kemakmuran, Alkitab juga banyak berbicara tentang penderitaan. Jadi penekanan yang tidak seimbang terhadap suatu kebenaran akan menyesatkan.

    Alkitab banyak berbicara tentang hal-hal yang harus diajarkan secara lengkap dan seimbang. Misalnya tentang buah roh dan karunia roh, berkat dan kutuk, hal rasional dan supranatural, ibadah korporat dan ibadah individu, dan lain lain. Kebenaran yang tidak lengkap akan menyesatkan.

    Di NDC kita menjaga setiap ajaran agar disampaikan secara menyeluruh dan seimbang, sehingga tidak ekstrim ke salah satu bagian. Semoga artikel ini memberi wawasan bagi jemaat NDC untuk waspada terhadap berbagai bentuk penyesatan. Tuhan Yesus memberkati.

    Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula diantara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka
    2 Petrus 2:1

Jika Saudara memiliki pertanyaan seputar Kekristenan, silahkan kirim pertanyaan Anda melalui email ke inspire@ndcministry.org dengan judul “Ask Pastor”.
Teaching Pastor kami siap menjawab.

©2017 NDC Ministry. All Rights Reserved.
Powered by GerejaSoft.com