Pak Eko adalah seorang petani yang sangat rajin. Sebelum matahari terbit, ia sudah siap dengan cangkulnya untuk pergi ke sawah. Tanah yang ia miliki tidak begitu luas, namun cukup untuk menghidupi keluarganya. Hujan kadang terlambat datang, hama juga sering menyerang, tetapi Pak Eko tidak pernah mengeluh. Baginya, mengeluh tidak akan membuat padi tumbuh lebih cepat dan panen lebih banyak. Pada suatu musim kemarau yang panjang, banyak petani yang mengeluh karena tanah menjadi retak karena kekeringan yang membuat padi hampir mati. Pak Eko tetap bekerja keras, ia menggali sumur kecil, mendapatkan sisa-sisa air dan menyirami padinya sedikit demi sedikit. Mengeluh tidak akan menurunkan hujan, menurut pak Eko, ia lebih baik mencari cara agar padinya tetap bertahan. Tiba waktunya padi siap dipanen, meskipun hasil yang didapat tidak sebanyak biasanya, namun Pak Eko tetap bersyukur.
Mengeluh hanya membuang waktu dan energi, sementara kerja keras akan selalu membawa hasil. Ketika kita mengeluh, kita memerlukan energi, namun mengeluh adalah pekerjaan yang sia-sia. Sebaliknya, dengan energi yang sama, yaitu ketika kita tekun, maka kita percaya bahwa akan selalu membuahkan hasil. Tuhan Yesus tidak pernah mengeluh, ia selalu mengerjakan semua yang dikehendaki Allah. Kita sebagai anak-anak-Nya juga mau belajar untuk terus tekun dan mengerjakan apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Kita harus selalu bersyukur atas semua berkat Tuhan dengan tidak pilih-pilih makanan yang disediakan mama. Bersyukur dengan bersemangat ketika sekolah, tidak mengeluh dengan tugas PR atau ujian yang akan dihadapi. Ingatlah bahwa semua yang kita lakukan dengan tekun, maka akan membuahkan hasilnya. Tetap semangat! [JH]