Tono sedang meminjam mainan yoyo milik kakaknya. Namun, tanpa sengaja, Tono merusak mainan tersebut. Ia pun menangis karena takut dimarahi oleh kakaknya. Saat melihat mainannya rusak, Kakak tidak marah kepada Tono. Sebaliknya, ia menenangkan Tono dengan sabar. Mengalah adalah tindakan sederhana, tetapi sulit untuk dilakukan. Kakak bisa saja memarahi Tono, tetapi ia tidak melakukannya. Dengan demikian, Kakak menunjukkan bahwa mengalah bukan berarti lemah, melainkan menunjukkan kasih dan kedewasaan.
Pada waktu Yesus ditangkap dan orang banyak mencari-cari kesalahan Yesus, Yesus tahu bahwa orang-orang itu berbohong tentang Dia. Yesus tidak membalas mereka. Ia tetap diam dan tidak mengatakan apa pun. Ia mengalah. Yesus tahu bahwa Ia harus menderita untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Yesus menunjukkan kasih. Ketika kita mengalah, kita menunjukkan kasih Yesus kepada orang lain. Mengalah membawa damai. Ketika kita mengalah, kita membawa damai kepada diri kita sendiri dan orang lain. Ketika seseorang berbuat salah kepada kita, kita mungkin ingin membalas atau marah. Namun, kita bisa belajar untuk mengalah dan menjaga emosi kita. Dengan tidak membalas, kita menunjukkan kasih Tuhan Yesus dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Mari kita belajar dari Yesus dan memilih untuk mengalah. Tuhan akan memberi kita kemenangan melalui Yesus Kristus, Tuhan kita. [NAW&EH]