Pada bacaan Alkitab hari ini, kita membaca Tuhan sangat menyesal dan sedih melihat kelakuan manusia yang sangat jahat. Ia berencana memusnahkan semua manusia dan binatang dari atas muka bumi. Tuhan melihat, di antara semua manusia yang hidup, hanya Nuh yang hidupnya benar. Tuhan memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera, yaitu perahu yang besar, yang akan menyelamatkan dia, keluarganya, dan sepasang dari setiap jenis hewan. Nuh menaati perintah Tuhan Allah. Ia membuat Bahtera yang memakan waktu cukup lama. Ketika bahtera selesai, Allah menurunkan hujan, sehingga air memenuhi segala penjuru bumi, dan memusnahkan semua yang hidup di bumi. Setelah bumi mulai kering, Nuh keluar dari bahtera, dan hal pertama yang Nuh lakukan adalah mempersembahkan korban kepada Tuhan. Nuh berterima kasih dan mengucap syukur kepada Tuhan atas penyertaan-Nya. Tuhan berkenan akan persembahan dari Nuh, sehingga Tuhan berjanji bahwa Ia tidak akan lagi menghancurkan bumi dengan banjir. Sebagai tanda perjanjian ini, Tuhan memberikan pelangi di langit. Kita dapat mempelajari dua teladan Nuh. Yang pertama, kita harus menaati perintah Allah dan tetap hidup benar, walaupun di tengah situasi yang sulit. Ingatlah firman Tuhan, "Berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu" (Amsal 7:1). Yang kedua, kita harus selalu bersyukur di setiap keadaan dan janganlah khawatir akan janji penyertaan Tuhan. Nuh pasti merasakan ketidaknyaman walaupun aman berada di dalam bahtera karena ia dan keluarganya tidak tahu sampai kapan berada di dalam bahtera, namun ia percaya, tidak khawatir pada penyertaan Tuhan Allah. Ayo, kita belajar untuk mengikuti teladan Nuh. [YO]