Keluarga Via berencana untuk pergi piknik ke Bogor. Hari ini Via sibuk sekali berkemas untuk piknik besok. Via memasukan beberapa makanan ringan, botol minum, dan payung ke dalam tasnya. Setiap tahun keluarga Via selalu pergi piknik bersama-sama. Walaupun selalu dilakukan setiap tahun, Via tidak pernah bosan bahkan selalu senang dan bersemangat. Kali ini Via dan keluarganya hendak mengunjungi JungleLand, sebuah taman hiburan yang banyak sekali wahana permainan yang seru. Via sudah mencari tahu melalui internet, permainan apa saja yang menarik untuk dimainkan. Namun, saat hari yang ditunggu-tunggu itu tiba, papa Via mendadak diminta untuk menggantikan atasannya untuk memimpin rapat perusahaan, karena atasannya berhalangan hadir. "Via dan Reno, ayah benar-benar minta maaf ya. Piknik kali ini harus kita undur," kata papa sambil menutup telepon dari atasannya. Mendengar hal itu, Via sangat kesal. Ia membanting tas ranselnya ke lantai dan segera masuk ke kamarnya. Mama yang melihat keadaan Via langsung menghampirinya. "Via... Kok kamu sikapnya seperti itu sih? Kan papa bukan membatalkan piknik kita, tapi hanya ditunda. Papa juga ingin pergi bersama kita, tapi kan ini papa harus melakukan tanggung jawabnya." Mama juga menjelaskan kepada Via, bahwa orang yang sabar adalah orang yang bisa mengerti suatu keadaan. Rasa marah hanya akan membawa kita ke dalam situasi yang semakin buruk. Mendengar hal tersebut, Via merasa malu. Benar perkataan mama, ini bukan waktunya Via marah. Pasti papa juga sedih karena harus menunda rencana piknik mereka. Sejak saat itu setiap kali Via menghadapi masalah, dia selalu ingat nasihat mamanya, dan dia selalu belajar untuk sabar. Seperti kata firman Tuhan, orang yang sabar mau belajar untuk mengerti keadaan dan tidak lekas marah. Bagaimana dengan teman-teman? Yuk, kita belajar untuk menjadi orang yang sabar, yang mau belajar untuk mengerti keadaan yang sedang terjadi tanpa perlu lekas marah. (FY)