Hari ini mau kita belajar dari Simson, pria yang punya kekuatan sangat besar. Tuhan memilih Simson untuk menjadi penyelamat bagi bangsa Israel dari orang Filistin. Sebagai anak yang dipilih Tuhan, Simson harus berjanji kepada Tuhan untuk tidak mabuk, tidak makan sembarangan, dan tidak memotong rambutnya. Tetapi Simson tidak dapat mengendalikan dirinya. Meskipun ia kuat, ia membuat banyak pilihan buruk dalam hidupnya. Ia menikah dengan seorang perempuan Filistin, bernama Delila, walaupun hal itu dilarang orang tuanya. Karena rayuan Delila, Simson menceritakan rahasia kekuatannya yang mengakibatkan dia kehilangan kekuatannya dan kuasa Tuhan pun meninggalkannya. Simson ditangkap oleh orang Filistin dan dimasukkan ke dalam penjara. Kedua tangan dan kaki Simson dibelenggu, Dalam penjara, Simson menyesal dan bertobat, dia memohon kepada Tuhan agar diberikan kekuatan kembali agar dia dapat membalas kejahatan orang Filistin. Tuhan menjawab doa Simson. Saat rambutnya kembali tumbuh, kekuatannya pun dikembalikan oleh Tuhan. Saat raja orang Filistin membuat pesta dan hendak mengolok-olok Simson pada pesta tersebut, Simson mendorong tiang-tiang bangunan yang dipenuhi oleh orang Filistin sehingga mereka semua tewas.
Dari kisah Simson kita belajar bahwa seberapa pun hebatnya seseorang, namun jika tidak bisa mengendalikan dirinya, maka ia sama seperti tembok yang roboh. Sebuah kota yang temboknya sudah roboh dapat dengan mudah ditaklukkan oleh musuh. Orang yang tidak bisa mengendalikan dirinya, akan mudah jatuh ke dalam pencobaan dan melakukan kesalahan. Sebagai anak Tuhan, kita harus mengizinkan Roh Kudus memimpin hidup kita. Hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus akan membuat kita dapat mengendalikan diri kita. Andalkanlah kuasa Roh Kudus setiap hari untuk membantu kita mengendalikan diri. Roh Kudus akan memberi kita kekuatan untuk melakukan hal yang benar dan untuk dapat mengendalikan diri kita sehingga terhindar dari berbagai masalah. [EH]