Di zaman yang penuh persaingan dan ketegangan seperti saat ini, banyak orang tak luput dari rasa khawatir. Setiap hari kita memikul beban berat dalam belajar, bekerja, berbisnis, berkeluarga, kesehatan, hubungan, dan lain sebagainya. Akhirnya munculah istilah over-thinking yang merupakan tindakan dalam memikirkan sesuatu secara berlebihan. Biasanya over-thinking lebih mengacu pada hal-hal yang negatif. Sebab hal-hal yang dipikirkan bukan hanya tentang apa yang sedang terjadi, tapi juga tentang hal-hal yang belum tentu terjadi. Kita khawatir karena kita seringkali sudah merencanakan sesuatu terkait studi, pekerjaan, bisnis, dan lainnya, tetapi ada saja hal-hal yang tak terduga dan luput dari perencanaan.
Alkitab sudah memberitahu kita bahwa perihal makan, minum, dan pakaian memang memusingkan manusia. Tapi itu hanya berlaku untuk bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Sedangkan kita sebagai anak-anak Bapa tidak perlu khawatir sebab Ia tahu setiap keperluan kita. Pesan-Nya adalah, "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Kekhawatiran kita akan hari esok hanya akan menghilangkan sukacita dan syukur kita pada hari ini. Sebagai orang beriman, kita harus percaya bahwa Tuhan tidak akan menghadapkan kita pada hal-hal yang melewati batas kemampuan kita. Jangan lagi terkungkung dalam kekhawatiran, sebab Tuhan tahu rancangan-rancangan-Nya atas kita, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan untuk memberikan kita hari depan yang penuh harapan. Oleh sebab itu, hari ini, buanglah kekhawatian kita dan dapatkan kelegaan dengan cara mengarahkan pikiran kita kepada Tuhan dan mengimani pesan firman-Nya. [RN&LS]