Istilah "safety net" berarti jaring pengaman atau "tempat aman", di mana kita dapat mengandalkan sesuatu atau seseorang ketika kesulitan datang. Hidup tidak selalu berjalan seperti yang kita harapkan, maka dari itu setiap kita berusaha memiliki jaring pengaman, entah itu dalam bentuk tabungan, asuransi, keluarga besar, atau apapun dan siapapun yang kita percayai dapat menolong kita. Di masa-masa yang tidak pasti seperti sekarang ini, kebutuhan kita terhadap jaring pengaman semakin meningkat, tetapi ada kalanya jaring pengaman yang kita usahakan tidak dapat menolong kita sama sekali.
Dalam bacaan Alkitab hari ini, bangsa Israel berada di padang gurun setelah dibebaskan dari perbudakan di tanah Mesir. Setelah melakukan perjalanan selama satu setengah bulan, mereka mulai khawatir dari mana makanan mereka akan datang. Mereka menyadari bahwa mereka tidak tahu berapa lama lagi perjalanan mereka akan berlangsung, bekal yang mereka bawa dari Mesir tidak akan cukup, dan tidak ada apa-apa di padang gurun yang bisa menjadi sumber makanan. Dalam kasus ini, memiliki harta, uang yang banyak, teman atau keluarga yang diandalkan tidaklah membantu. Mereka begitu khawatir sampai mereka berpikir lebih baik menjadi budak di Mesir, karena setidaknya mereka pasti mendapat makanan. Mereka dibutakan oleh kekhawatiran dan melupakan apa yang telah Tuhan lakukan untuk membebaskan mereka. Tetapi, Tuhan menggunakan kesempatan ini untuk mengajar umat-Nya. Tuhan menyediakan makanan dengan mengirimkan manna setiap hari hingga mereka sampai di Tanah Perjanjian. Ketentuan yang Tuhan berikan adalah orang Israel hanya bisa mengumpulkan manna secukupnya untuk satu hari. Tuhan menguji mereka untuk melihat apakah mereka akan berhenti khawatir dan percaya pada pemeliharaan Tuhan. Pada awalnya tidak sedikit dari mereka yang mengumpulkan manna lebih dari keperluan mereka untuk satu hari, dan ketika mereka melakukannya, manna tersebut membusuk. Tuhan mengajarkan kepada umat-Nya, bahwa Ia satu-satunya jaring pengaman yang dapat diandalkan. Masa-masa sulit dan tragedi hidup tidak bisa dihindari. Masing-masing dari kita akan menghadapinya cepat atau lambat. Jaring pengaman yang manusia usahakan pasti memiliki keterbatasan. Tetapi, Tuhan selalu hadir untuk memberikan apa yang kita butuhkan. Tuhan adalah satu-satunya safety net yang tidak pernah gagal. [EH]