Dalam bukunya Adventures in Prayer, Catherine Marshall menulis kisahnya ketika masih remaja. Ia bermimpi untuk kuliah, namun ekonomi keluarganya tidak baik. Ia mendaftar ke Agnes Scott College di Georgia walau tidak mempunyai biaya. Suatu malam, ibunya mendapati Catherine menangis. "Kau dan ibu akan mendoakan hal ini. Ibu tahu bahwa kau bisa melanjutkan kuliahmu, dan ibu percaya bahwa Tuhan menanamkan impian ini di dalam dirimu. Mari kita memintanya untuk memberitahu bagaimana mewujudkannya", kata ibunya dengan tenang. Mereka pun berlutut dan memohon kepada Tuhan. Tak lama setelah kejadian itu, ibu Catherine menerima sebuah tawaran dari pemerintah, di mana honor pembayarannya cukup untuk menutupi biaya kuliah Catherine.
Tuhan yang kita sembah, sungguh Tuhan yang hidup, yang menjawab doa anak-anak-Nya. Kita bisa berseru kepada-Nya kapan pun dan dalam hal apa pun. Inilah yang disampaikan oleh Yesaya. Dalam bacaan Alkitab kita hari ini, kita jadi mengerti bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang menjawab doa. Dengan jelas dinyatakan, "Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian." (Yesaya 64:4). Namun, tidak sedikit dari kita yang abai akan hal ini. Kita sepertinya lupa bahwa ada kuasa yang jauh lebih besar dari diri kita sendiri, dan dari permasalahan hidup yang kita alami, yaitu kuasa Tuhan. Ketika kita menyerahkan diri dan segala masalah kita kepada-Nya, Tuhan pasti akan turun tangan demi kebaikan kita. Berserulah kepada-Nya dan Ia akan mendengar serta bertindak! [RS]