Pertanyaan yang kerap dipertanyakan oleh orang-orang yang kecewa kepada Tuhan adalah, "Jika Tuhan itu baik, mengapa di bumi ini ada kejahatan, mengapa orang benar dibiarkan menderita, mengapa Tuhan mengizinkan ketidakadilan merajalela?" Penderitaan menjadi salah satu rintangan iman. R.C. Sproul, di dalam bukunya "Dikejutkan oleh Penderitaan" menuliskan bahwa satu-satunya jawaban yang Tuhan berikan kepada Ayub terkait penderitaannya adalah pengungkapan akan siapa diri-Nya. Jawaban Tuhan tersebut menyiratkan, "Ayub, aku ingin mendengar jawabanmu!" Dalam hal ini, Ayub tidak diminta untuk mempercayai sebuah rencana tetapi mempercayai seorang pribadi, yaitu Pribadi Allah yang berdaulat, bijaksana, dan baik. Memang penderitaan kerap menyisakan banyak tanya perihal kebaikan Tuhan. Namun, dalam hal inilah dibutuhkan iman kita. Iman yang sepenuhnya percaya kepada kebaikan Tuhan, terlepas dari apa pun keadaan kita.
Tuhan tak pernah sekalipun merancangkan apalagi melakukan sesuatu yang buruk. Jika pun ada hal buruk menimpa kita, pahamilah itu bukan berasal dari Dia. Setiap hal buruk yang terjadi bisa berasal dari keberdosaan kita, dari dunia yang tidak sempurna, dan dari Iblis. Di mana dosa selalu menghasilkan dampak buruk, dunia yang kita tinggali ini pun telah tercemar oleh berbagai dosa, dan Iblis yang selalu menginginkan kejatuhan kita seperti halnya penderitaan Ayub yang disebabkan oleh Iblis. Tetapi firman Tuhan dengan jelas berkata bahwa setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang. Jadi mungkinkah Allah yang baik dan sempurna itu melakukan hal yang tidak baik? Sekali-kali tidak! Hari ini, jika ada sesuatu hal buruk yang sedang menimpa Anda, entah itu penyakit, penderitaan, masalah, jangan cepat-cepat salahkan Tuhan. Sebaliknya percayalah bahwa Tuhan tidak pernah memberikan setiap hal buruk bagi kita. Pahamilah dasar dari kebenaran ini, "Sebab Tuhan baik, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." [RS]