Salah satu cara kita dapat mengenal seseorang adalah dengan mendengarnya dari orang yang terpercaya. Yohanes menjadi salah satu teman terbaik Yesus yang menjelaskan siapa Dia sebenarnya. Pada bagian awal Injil Yohanes, ia bersaksi bahwa Yesus Kristus adalah Allah. Pada beberapa bagian di dalam bacaan Alkitab hari ini, kita bisa mengambil satu kesimpulan bahwa orang-orang yang mendengar Yohanes, mereka menjadi orang percaya dan membuktikan kepercayaannya dengan mulai mengikut Yesus, mulai berjalan bersama-Nya, ada kemana pun Ia pergi, dan mengikuti apa yang dikatakan-Nya. Ada perbedaan mencolok antara mereka dengan orang yang tidak benar-benar percaya. Di sepanjang Injil Yohanes 8, kita bisa membaca dan mengetahui bahwa orang Farisi dan orang Yahudi lainnya, yang meskipun telah diberi tahu tentang kebenaran, mereka terus menerus melakukan pembenaran atas diri mereka sendiri dan melakukan penolakan atas diri Yesus bahkan hampir melempari-Nya dengan batu.
Sekarang mari lihat diri kita masing-masing, bagaimana kita mempercayai Tuhan? Apakah kita bersikap seperti orang Farisi dan Yahudi yang tersebut di atas? Buatlah keputusan saat ini juga. Siapakah Yesus bagi Anda? Jika kita mengaku sebagai orang percaya, cara kita mempercayai-Nya sangatlah penting. Kita perlu menantang diri kita. Ada tiga hal yang dapat membuktikan kepercayaan kita kepada-Nya. Ketika Tuhan datang melalui perkataan-Nya, dengarkanlah! Percayai setiap kebenaran firman Tuhan di dalam Alkitab. Sekali pun apa yang Tuhan sampaikan sulit diterima logika, terimalah dengan iman. Kedua, ketika Yesus datang melalui sikap dan perbuatan-Nya, perhatikanlah! Perhatikan cara hidup-Nya, bagaimana Ia menjalani hidup, bagaimana Ia melayani orang lain, bagaimana ketika Ia diperhadapkan dengan masalah. Kita mempercayai Dia dengan cara meneladani-Nya. Mulailah dari hal sederhana, jika Anda mengenal Yesus sebagai pribadi yang penuh kasih, maka cerminkanlah kasih kepada sesama. Jika Anda mengenal Yesus sebagai penolong hidup Anda, maka perbuatlah demikian juga bagi sesama. Ketiga, ketika Tuhan datang dengan instruksi dan perintah, taatilah! Tunduklah pada semua ketetapan Tuhan. Perbuatlah apa yang diperintahkan-Nya, seperti Yesus yang taat melakukan apa yang Bapa katakan bahkan ketika nyawa-Nya dipertaruhkan. Inilah bukti kuat bahwa kita mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan kita. Dengarkan, perhatikan, dan taatilah.[LS]