Atas segala hal yang terjadi di dunia saat ini, kita memiliki banyak alasan untuk merasa takut. Rasa takut adalah ekspektasi negatif yang didasari dan didukung oleh keyakinan akan sesuatu yang buruk. Rasa takut melibatkan imajinasi, pemikiran, dan kemampuan kita untuk memvisualisasikan sesuatu sebelum itu terjadi. Rasa takut dapat membuat kita melakukan hal-hal yang tidak rasional. Rasa takut juga dapat membuat kita lelah sehingga pada akhirnya kita tidak dapat menyelesaikan hal-hal yang seharusnya kita lakukan.
Dalam kisah yang kita baca hari ini, pelayan Elisa merasa takut ketika melihat tentara mengelilingi kota dengan kuda dan kereta. Tetapi, atas permintaan Elisa, Tuhan membuka mata pelayan itu, sehingga ia dapat melihat kuda dan kereta api memenuhi gunung di sekeliling tempat mereka. Sangat mudah bagi kita untuk merasa takut seperti pelayan Elisa. Tetapi juga seperti pelayan Elisa, ketika kita merasa takut hanya karena kita tidak melihat kebenaran secara menyeluruh. Alkitab berulang kali memerintahkan "Jangan takut." Ini berarti Tuhan mencoba memberi tahu kita sesuatu yang sangat penting. Jangan takut, karena Tuhan menyertai kita. Jangan takut, karena Tuhan adalah Tuhan ada di pihak kita. Jangan takut, karena Tuhan akan menguatkan kita. Jangan takut, karena Tuhan akan membantu kita. Jangan takut, karena Tuhan akan mendukung kita dan menopang kita dengan tangan kanan-Nya yang membawa kemenangan. Kita memiliki Tuhan yang jauh lebih kuat. Ia adalah Tuhan! Jika Tuhan di pihak kita, siapa dapat melawan kita. Kita adalah pemenang. Kita harus berdiri dan berpegang teguh pada Tuhan. Kita harus meminta Tuhan untuk membuka mata kita terhadap kebenaran, dan kebenarannya adalah Tuhan selalu ada untuk kita, tidak peduli apa atau siapa yang melawan kita. Mari kita lawan rasa takut dengan memilih untuk selalu fokus pada Tuhan dan janji-janji-Nya. [EH]