Sebagai manusia ada satu masalah yang kerap kita hadapi, yaitu sering khawatir. Dalam bukunya "How to Stop Worrying and Start Living", Dale Carnegie menyatakan alasan kebanyakan dari kita terjebak dalam kekhawatiran dikarenakan lebih mudah bagi kita untuk khawatir daripada memikirkan sesuatu yang baru yang dapat membantu kita. Di sisi lain khawatir memuaskan ego yang membuat kita mendapat lebih banyak simpati. Namun efek dari khawatir tak pernah baik. 70% orang yang pergi ke dokter bisa sembuh dari penyakitnya sendiri ketika mereka mampu menghilangkan rasa khawatir.
Tuhan Yesus memahami sifat khawatir ini bisa menguasai hidup kita. Itu sebabnya Ia berpesan agar kita jangan khawatir akan hidup ini, akan makanan, atau bahkan akan pakaian kita. Bukan tanpa sebab Ia memerintahkan demikian. Yesus menyampaikan ini, karena hidup itu sendiri lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian kita. Ironisnya, ada banyak orang-orang menderita dan bahkan sakit karena dikuasai oleh rasa khawatir. Kita perlu menyederhanakan hidup seperti yang Yesus kehendaki. Ketika mulai khawatir, perhatikan burung di langit. Burung mencari makan setiap hari tanpa rasa khawatir apakah ia akan kekurangan atau tidak, apakah ke depannya masih ada persediaan atau tidak. Pemikiran yang sederhana akan membantu kita fokus kepada hari ini, bukan kepada hal-hal yang berada di luar diri kita, apalagi sampai hal tersebut menjadi fokus utama kita. Kita tak perlu khawatir dengan masa lalu yang tak bisa diubah, perbuatlah sesuatu yang lebih baik untuk memperbaikinya. Tak perlu pula khawatir dengan masa depan yang belum kita tahu, lakukan saja yang terbaik di hari ini dengan memandang kepada Tuhan, maka masa depan yang baik pasti Ia sediakan. Kesusahan hari ini cukuplah untuk hari ini. Jangan risaukan hari esok, karena hidup itu sendiri lebih penting! [RS]