Bangsa Israel mengalami masa penantian yang begitu panjang. Mereka berada di pengasingan, menunggu, dan begitu merindukan datangnya Mesias. Di tengah situasi tanpa pengharapan, kitab Lukas mengisahkan tentang Simeon. Ia melihat sebuah pengharapan dan penghiburan dalam diri bayi Yesus yang baru saja lahir ke dunia. Simeon mengatakan, "sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu." Ini adalah pernyataan iman yang istimewa, sebab pengharapan itu pasti didasarkan pada iman percaya, dan iman yang penuh dengan pengharapan mampu melihat segala sesuatu melampaui penglihatan dunia.
Sepanjang tahun ini, badai yang cukup besar menerpa dunia, krisis menghantam setiap orang tanpa pandang bulu. Tahun 2020 seperti masa penantian yang kelam di padang gurun. Sebagai orang-orang percaya, mari lihat segala sesuatu yang terjadi dengan mata iman. Di penghujung tahun ini, kita diingatkan kembali dengan peristiwa kelahiran Yesus yang membawa pengharapan bagi setiap orang percaya. Simeon adalah teladan yang baik, pengharapan yang Simeon miliki harusnya menjadi pengharapan kita juga. Ia menatang bayi Yesus sambil memuji-muji Allah. Sikapnya menggambarkan rasa syukur yang mengalir dalam diri Simeon. Jangan apatis dengan Natal kali ini, kelahiran Yesus harus menjadi momen yang membangkitkan iman dan pengharapan kita lebih lagi. Bersyukurlah atas kasih Allah yang begitu besar sehingga Ia memberikan Anak-Nya bagi kita. Sambil mengucap syukur atas kelahiran-Nya, teruslah tekun menanti keselamatan. Ia satu-satunya sumber pengharapan dalam hidup ini. Yesus berkata, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu." [LS]